Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara, Turki, 21 Desember 2017 (Kayhan Ozer / Istana Kepresidenan / Handout via Reuters)
Jakarta - Pemerintah Turki menghabiskan sekitar USD33 miliar untuk membantu pengungsi perang Suriah, sementara Uni Eropa telah mengingkari janjinya untuk memberikan bantuan.
Tindakan UE itu sangat disesalkan oleh Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan saat berbicara di pertemuan para pemimpin bisnis di Budapest, Hongaria, Selasa (09/10).
"Uni Eropa seharusnya mengalokasikan USD6,87 miliar dengan sistem bertahap 3 + 3 ke organisasi internasional, bukan kami," ujar Erdogan.
"Namun, mereka hanya memberikan USD1,94 miliar. Terlepas dari semua itu, kami tetap membantu para pengungsi," tambahnya.
Dalam pertemuan itu, Erdogan menyoroti bahwa Turki saat ini menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah, lebih banyak dari negara lainnya di dunia. Presiden Turki juga mengungkapkan bahwa negaranya memiliki data pengungsi yang dibiarkan mati di Laut Mediterania dan Laut Aegea.
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
"Saya sedih karena komunitas internasional gagal memenuhi tanggung jawabnya untuk menemukan solusi bagi masalah-masalah pengungsi," kata Erdogan di hari terakhir kunjungannya ke Hongaria.
"Proposal `zona aman` Turki yang bisa menyelamatkan ratusan ribu jiwa dan berhasil mencegah penggusuran jutaan warga Suriah malah sengaja disabotase, terutama oleh sekutu kami," ungkap dia.
PBB menyebutkan bahwa Turki telah menghabiskan lebih dari USD33 miliar dari sumber anggarannya sendiri untuk membantu dan melindungi sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah.
KEYWORD :Uni Eropa Erdogan Turki Suriah