Radhi bocah delapan tahun asal Lampung menyerahkan dana yang ia kumpulkan kepada sekolah untuk membantu korban gempa Palu
Jakarta – Gempa dan tsunami yang menerpa wilayah Palu-Donggala Sulawesi Tengah, Jumat (28/09) lalu terus menuai simpati dari banyak kalangan, bantuan pun kian berdatangan. Mulai dari dalam negeri hingga negara-negara asing yang juga terpanggil untuk membantu para korban terdampak bencana.
Berbagai aksi penggalangan dana dari berbagai instansi pemerintahan maupun swasta terus digalakkan. Namun tak mau ketinggalan, seorang bocah asal Bandar Lampung, Radhi Dausia Usman juga terketuk hatinya untuk ikut membantu para korban.
Dengan mengandalkan uang jajan dari orang tuanya, Radhi pun menyisihkannya untuk dikumpulkan dalam sebuah kotak yang ia buat sendiri bertuliskan “Peduli Gempa Palu” dan berharap uang yang dikumpulkannya sedikit meringankan beban warga yang menjadi korban gempa.
Semenjak mendengar dan menyaksikan berita adanya gempa dan tsunami yang telah membuat ribuan nyawa melayang di Sulteng, Odi (Sapaan Radhi, Red) pun berinisiatif menyisihkan uang jajannya yang diberikan orang tuanya setiap harinya (selama satu minggu).
Ibunda Odi, Ulya Syahida menuturkan bahwa ide tersebut muncul saat Odi mengetahui ada bencana gempa yang menerjang Palu, juga dari pihak sekolah yang menyuruh murid-muridnya agar menyumbang untuk korban Palu.
“Pokoknya ketika dia (Odi) baru datang dari sekolah, terus dia nanya umi ada tsunami ya? Odi sisuruh nyumbang buat palu umi. Odi mau bikin kotak buat sumbangan terus kalau Odi dikasih uang dimasukin ke kotak itu,” cerita Ulya kepada Jurnas.com.
“Mungkin karena sering liat aksi penggalangan dana di jalan-jalan pas gempa Lombok lalu, jadinya Odi juga ikutan bikin kotak yang sama,” lanjutnya.
Selain memasukkan uang jajan, lanjut Ulya, bocah delapan tahun itu juga memasukkan uang kembalian belanja. Bahkan setiap ketemu orang selalu diminta untuk ikut menyumbang dan memasukkan uang ke dalam kotak yang ia buat tersebut.
“Ketika udah jadi kotaknya, ia masukkan uang jajannya. Lucunya, setiap orang yang ia temui termasuk pembantu, nenek dan kakeknya selalu dimintai uang agar ikut nyumbang, bahkan uang parkir yang di mobil juga dimasukkan ke kotak itu,” tambah ibu tiga anak tersebut.
Selain mengumpulkan uang jajan sendiri, uniknya bocah itu juga selalu membawa kotak tersebut saat akan bermain dengan teman-temannya sembari berharap kawan-kawannya juga ikut menyumbang.
“Iya ditempelin di belakang sepedanya, jadi kalau main sore suka diedarkan ke teman-temannya,” tuturnya.
Meski jumlah yang dikumpulkan tak seberapa, namun ide tersebut berhasil mengundang perhatian kawan-kawannya yang kemudian mengikuti langkah Odi untuk menyisihkan uang jajannya demi membantu korban gempa Sulteng. Kumpulan dana tersebut pun diberikan kepada pihak sekolah.
KEYWORD :Berita Unik Lampung Gempa Palu