Sekolah darurat di Lombok Timur
Jakarta – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meneken anggaran untuk 1.400 kelas sementara (temporary classroom) di Palu, Donggala, dan Sigi Sulawesi Tengah. Jumlahnya sebesar Rp10 miliar yang diperuntukkan bagi 200 sekolah.
“Satu sekolah tujuh ruang, jadi totalnya 1.400. Anggarannya hampir Rp10 miliar,” kata Sekretaris Jenderal Kemdikbud Didik Suhardi, pada Minggu (14/10) di dalam acara Media Gathering di Bogor, Jawa Barat.
Didik menuturkan, dalam data sementara yang berhasil dikumpulkan petugas di lapangan, tercatat 420 sekolah yang rusak akibat bencana gempa dan tsunami. Jumlah tersebut belum final, dikarenakan masih ada daerah yang belum dapat terakses.
Karena itu, lanjut Didik, guna memenuhi hak pendidikan bagi anak-anak korban bencana, pihaknya memanfaatkan kelas sementara dan Rumah Belajar sebagai media belajar mengajar di masa darurat.
Diharapkan dengan adanya kelas sementara itu, sebanyak 46.200 siswa korban bencana bisa tetap melanjutkan proses belajar mengajar.
“Kami juga meberikan school kit, seperti baju dan celana dengan dana yang ada. Semoga cukup,” tandas Didik.
Pendidikan Palu Donggala Kemdikbud