Alexei Navalny (Foto:via Independent)
Jakarta - Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny dibebaskan dari penjara setelah mendekam 20 hari di balik jeruji atas tuduhan melakukan protes ilegal anti-Kremlin, Minggu (14/10).
Navalny, yang ditahan di pusat penahanan di selatan Moskow sejak 24 September, dibebaskan lebih awal pada hari Minggu. Pria 42 tahun itu menyelesaikan penahanan 30 hari sebelumnya pada bulan September karena mengatur unjuk rasa tidak sah di awal tahun.
Navalny ditahan tak lama setelah dia dibebaskan dari penjara, di mana dia menjalani hukuman 30 hari karena melakukan protes ilegal. Pengkritik Kremlin telah berulang kali dipenjara selama setahun terakhir karena mengorganisir pertemuan-pertemuan publik yang tidak sah dan unjuk rasa.
Demonstrasi terakhir oleh pendukung dan kelompok oposisi Navalny menentang peningkatan usia pensiun, yang bertepatan dengan pemilihan regional bulan lalu.
Dilansir Press TV, Kremlin menderita kekalahan kecil dalam pemilihan itu, dengan pemilih menolak kandidat dari Partai Rusia Bersatu yang berkuasa di dua wilayah saja.
Navalny menarik perhatian ketika demonstrasi melawan Presiden Rusia Vladimir Putin berlangsung di Rusia pada tahun 2011 dan 2012 menyusul tuduhan kecurangan dalam pemilihan parlemen.
Tokoh oposisi dilarang mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden tahun ini di bulan Maret atas serangkaian tuduhan administratif dan kriminal. Dia telah menolak tuduhan itu sebagai "bermotif politik."
Alexei Navalny Oposisi Rusia Putin