Kamis, 26/12/2024 17:47 WIB

Iran Temukan Pelanggan Minyak Baru

Setelah Washington 8 Mei dari Kesepakatan Iran, AS memberikan waktu 90 hingga 180 hari ke negara-negara lain untuk merombak pakta nuklir 2015 sebelum memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran pada 4 November.

Wakil Presiden pertama Iran, Eshaq Jahangiri (Ebrahim Noroozi/Associated Press)

Tehran - Pemerintah Iran mengaku menemukan pelanggan baru untuk minyaknya, dan sedang mengadakan pembicaraan dengan pembeli tradisional untuk menemukan cara-cara baru untuk bekerja sama dengan negara lain.

Demikan disampaikan Wakil presiden pertama Eshaq Jahangiri pada Minggu (15/10), setelah importir minyak Iran memutuskan mengimpor minyak Negeri Para Mullah sebelum 4 November mendatang.

"Kami dapat menemukan pelanggan baru untuk minyak kami," kata Jahangiri pada sebuah upacara yang diadakan untuk merayakan Hari Standar Dunia pada 14 Oktober.

Setelah Washington 8 Mei dari Kesepakatan Iran, AS memberikan waktu 90 hingga 180 hari ke negara-negara lain untuk merombak pakta nuklir 2015 sebelum memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran pada 4 November.

"Tidak aneh bahwa negara-negara, yang terkena sanksi, mencari solusi untuk menghentikan larangan itu," kata Jahangiri.

Mengacu pada kenaikan harga minyak baru-baru ini, Jahangiri mengatakan bahwa itu adalah sesuatu yang Gedung Putih tidak ingin.

Presiden Donald Trump berpikir, Arab Saudi dan negara-negara lain dapat mengkompensasi hilangnya pasokan minyak Iran, sehingga menghambat kenaikan harga.

"Harga minyak Iran telah mencapai USD80 per barel sementara sanksi belum berlaku. Jadi, Iran dapat mengekspor setengah dari minyaknya tetapi menghasilkan seperti masa lalu," terangnya.

Wakil presiden pertama Iran mengatakan pada awal Juli bahwa pemerintah Iran akan menawarkan minyak negara itu melalui bursa saham nasional karena AS telah menargetkan sektor minyak Iran untuk membatasi ekspor negara.

Sementara itu, selama sambutannya pada upacara Hari Standar Dunia, Jahangiri mengatakan AS tidak dapat mencapai tujuannya untuk membawa ekspor minyak Iran ke nol karena Washington telah bersumpah untuk melakukannya.

"Minyak adalah produk strategis dan dunia membutuhkan komoditas," katanya, menambahkan, negara-negara yang telah menghentikan impor minyak mereka dari Iran sekarang setelah menemukan cara untuk secara tidak langsung membeli minyak Iran.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat minyak Eshaq Jahangiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :