Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mataliti (Foto : Doknet)
Jakarta- Sejumlah tokoh ikut berkomentar soal isu Jenderal Tito Karnavian menerima suap hingga miliaran rupiah. Salah satunya adalah Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Matalitti. Dia tidak yakin orang seperti Tito Karnavian yang dikenal memiliki integritas dan reputasi baik dan dipercaya publik luas menerima suap seperti yang dituduhkan.
La Nyalla meyakini kasus yang dialamatkan kepada Tito Karnavian lebih berdimensi politik. “Itu kasus lama, itu sudah pernah diangkat tahun 20017. Kalau sekarang diangkat lagi gara-gara Pak Amin diperiksa di Polda Metro, enggak usah ditambah gaduh lah apalagi ini tahun politik. Orang jangan dibuat curiga,” kata La Nyalla kepada awak media. Amin Rais saat diperiksa sebagai saksi di Polda Metro Jaya sempat mendesak kapolri Tito Karnavian untuk mundur dari jabatannya. Hal itu berkaitan dengan adanya dugaan menerima suap. La Nyalla tidak setuju dengan pendapat Amin Rais yang mendesak Tito Karnavian untuk mundur.“Kemarin saya baca Pak Tito disuruh mundur, untuk apa Pak Tito mundur? Saya rasa enggak perlu mundur lah karena Pak Tito sudah on the track. Kalau ada orang ngomong begini begitu enggak usah didengerin lah yang penting tidak menyalahi aturan,” katanya.Baca juga :
Mendagri Minta Pemda Pantau Perkembangan Inflasi
“Kalau yang disampaikan tadi buku merah, mau merah, mau putih, mau hitam, ini apa? Memang terbukti? Kalau misalkan Pak Tito terbukti harusnya bukan sekarang, sudah dari dulu. Ini kok sekarang diangkat?,” tuturnya. “Kalau (kasus) Pak Tito dibuktikan juga saya yakin enggak akan ada buktinya, apalagi hanya dilihat dari CCTV ya katanya dirobek-robek kan masih katanya. CCTV juga bukan sebagai alat bukti, itu kalau diteruskan (ke proses hukum),” imbuhnya.
Mendagri Minta Pemda Pantau Perkembangan Inflasi
La Nyalla Tito Karnavian