Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir di Universitas Terbuka
Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir membalas pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, soal kelebihan (over supply) lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Nasir tak menyangkal saat ini memang ada kelebihan lulusan LPTK, seperti yang diutarakan oleh Muhadjir pada Selasa (16/10) kemarin. Namun itu teruntuk LPTK yang sifatnya umum, seperti ilmu kependidikan.
“LPTK yang produktif masih sangat kurang sekali. Pendidikan matematika, pendidikan fisika, ini masih sangat kurang,” kata Menteri Nasir pada Rabu (17/10) di Kantor PBNU Jakarta.
LPTK Ilmu Kependidikan menurut keterangan Nasir, memang sudah diusulkan untuk dimoratorium, seperti halnya Program Studi Kedokteran. Sebaliknya, Menristekdikti mendorong LPTK STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
“Ilmu pendidikan yang dimaksud itu sistem pengajaran dan konseling. Yang kami dorong sains dan teknologi. Contoh pendidikan teknik mesin, tekik sipil,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya Mendikbud Muhadjir menyebut ada kelebihan atau over supply lulusan guru di perguruan tinggi. Karena itu, dia meminta Menristekdikti supaya melakukan pembenahan terhadap seluruh LPTK.
“Sudah saya sampaikan ke Pak Menristekdikti supaya ada pembenahan di LPTK. Kalau tidak, semakin over supply,” kata Mendikbud dalam acara `Bimbingan Teknnis Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah`.
Mendikbud mengatakan sudah menyampaikan permintaan tersebut secara informal kepada Menteri Nasir. Namun dia tidak menyebut usulan dari Kemdikbud terkait hal itu.
“Terserah nanti ada kebijakan dari Pak Menristekdikti. Saya sudah sampaikan secara informal,” ujarnya singkat.
KEYWORD :Pendidikan LPTK Kemristekdikti Kemdikbud