Sabtu, 23/11/2024 11:46 WIB

Kuwait Tolak Tawaran Arab Saudi Buka Ladang Minyak

Bulan lalu, Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, mengunjungi Kuwait untuk membahas pembukaan kembali produksi minyak dari zona itu.

Bor minyak (Foto: Shutterstock)

Riyadh - Pemerintah Arab Saudi dan Kuwait akan berjuang untuk memulai kembali produksi minyak dari ladang yang dioperasikan bersama dalam waktu dekat di tengah memburuknya hubungan politik antara sekutu OPEC Teluk.

Sebelumnya, kedua negara menghentikan produksi dari ladang minyak bersama - Khafji dan Wafra - di Zona Netral yang disebut lebih dari tiga tahun lalu, memotong sekitar 500.000 barel per hari atau 0,5 persen dari pasokan minyak global.

Ketika harga minyak naik ke level tertinggi empat tahun di atas USD85 per barel tahun ini, Washington menekan sekutu utamanya di Teluk Riyadh untuk menurunkan harga minyak mentah dengan meningkatkan produksi.

Bulan lalu, Pangeran Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, mengunjungi Kuwait untuk membahas pembukaan kembali produksi minyak dari zona itu.

Hanya saja Negeri Petro Dolar itu gagal membujuk sekutunya itu. Kuwait menolak permintaan Riyadh untuk kontrol yang lebih besar dari ladang tersebut, kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Itu tidak berjalan dengan baik karena kedaulatan Kuwait tidak dapat dinegosiasikan," kata satu sumber kepada kantor berita Reuters.

Riyadh tidak ingin undang-undang Kuwait untuk diterapkan pada Chevron minyak utama AS, yang mengoperasikan ladang onshore Wafra atas nama pemerintah Saudi, sumber itu menambahkan.

Sumber lain mengatakan, Arab Saudi  menginginkan lebih besar dan lebih banyak kontrol dalam menjalankan operasi minyak di zona itu.

"Pangeran Mohammed bertemu Kuwaiti Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah dan Putra Mahkota Nawaf al-Ahmad al-Jaber al-Sabah tetapi kunjungan itu berlangsung singkat dari rencana semula dua hari menjadi  hanya beberapa jam di malam hari pada 30 September," kata sumber.

KEYWORD :

Arab Saudi Kuwait minyak Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :