Ketua DPR, Bambang Soesatyo
Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut, ada limaa faktor yang mempengaruhi ketersediaan pangan di Indonesia kian menurun. Apa saja kelima faktor tersebut?
Pertama, kata Bamsoet, kendala lahan pertanian yang kian berkurang karena kebutuhan pembangunan yang terus meningkat. Kedua, dampak perubahan iklim global yang ekstrim."Ketiga, kondisi pertanian Indonesia didominasi petani kecil dengan kepemilikan lahan yang sangat kecil rata-rata hanya sekitar 0,5 hektar, sehingga mengakibatkan kesulitan terhadap akses permodalan, pasar, informasi dan teknologi," kata Bamsoet, saat menghadiri puncak peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38, di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (18/10).Keempat, lanjut Bamsoet, proporsi kehilangan hasil panen dan pemborosan masih cukup tinggi sekitar 10-20 persen. Dan yang terakhir, ketidakseimbangan produksi pangan antar wilayah.Baca juga :
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
Lebih jauh Bamsoet mengingatkan, dunia sempat mengalami beberapa kali krisis pangan global. Di tahun 2008, Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan naiknya angka kelaparan global mencapai 40 juta jiwa. Pada tahun 2016, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan sebanyak 815 juta orang di dunia menderita kelaparan. Jumlah tersebut sama dengan 11 persen pupulasi penduduk dunia."FAO juga melansir 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun ditengah 815 juta orang menderita kekurangan pangan di seluruh dunia. Ini ironis sekali. Kita bisa wujudkan dunia tanpa kelaparan dimulai dari diri sendiri. Mari belajar bersyukur dari hal-hal yang kecil seperti tidak membuang-buang makanan," ajak Bamsoet.
Seminar Hari Konstitusi, Ketua MPR Ungkap MPR Rekomendasikan Usulan Amandemen UUD NRI 1945
Ketua DPR Bambang Soesatyo Kedaulatan Pangan