Data mahasiswa Universitas Tadulako yang sit in di Universitas Hasanuddin Makassar
Jakarta – Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menerima 1.680 mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
Seluruh mahasiswa tersebut, untuk sementara akan berkuliah di Unhas sebagai mahasiswa sit in. Selama menjadi mahasiswa Unhas, mereka juga akan memperoleh fasilitas layaknya mahasiswa Unhas pada umumnya.
Tak hanya fasilitas, menurut Rektor Unhas Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu ribuan mahasiswa Untad tersebut juga bebas bergabung dengan 34 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unhas.
“Ketika salah satu bagian dari masyarakat kita tertimpa musibah, maka kita bersama-sama, bahu-membahu ikut membantu. Terlebih lagi dalam proses menyiapkan kader-kader muda kita yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Ruang kelas boleh runtuh, tetapi semangat belajar tetap utuh,” kata Prof Dwia dalam acara penerimaan mahasiswa Untad, Jumat (19/10) di Unhas, Makassar.
Kehadiran mahasiswa Untad, lanjut Prof. Dwia, bukanlah sebagai tamu Unhas. Karena Untad dulunya merupakan cabang perguruan tinggi yang dibuka Unhas di Palu, maka kedua kampus tersebut memiliki hubungan sangat dekat.
“Dulu kami adalah satu. Karena Tadulako adalah cabang dari Unhas. Bahkan kami menempatkan rektor yang pertama itu adalah guru besar dari Universitas Hasanuddin,” katanya.
Sementara Rektor Untad yang diwakili oleh Dekan Fakultas Teknik, Prof. Muhammad Amar mengucapkan terima kasih atas kesediaan Unhas menampung mahasiswaUntad. Menurut keterangannya, terjangan gempa dan tsunami membuat 70 persen gedung dan kampus Untad rusak dan hancur.
“Demikianlah kami tidak bisa berdiam diri, dan ingin menjadikan Untad bangkit lagi. Dan, insya Allah, mulai tanggal 5 November semua pelayanan di Untad akan dibuka lagi," kata Prof Amar di hadapan mahasiswanya.
KEYWORD :Pendidikan Unhas Untad Palu
