Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Bandar Algaloud/Saudi Kingdom Council/Anadolu Agency)
Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengatakan Arab Saudi berfungsi sebagai penyeimbang bagi Iran di kawasan Timur Tengah dan ini telah menempatkan Washington dalam situasi kompleks berkaitan dengan penjelasan Riyadh tentang kematian jurnalis walikota Jamal Khashoggi.
“Mereka (Saudi) telah menjadi sekutu besar di Timur Tengah. Kami membutuhkan mereka sebagai keseimbangan balik ke Iran. Jadi itu bukan solusi yang paling sederhana. Ini bukan situasi yang paling sederhana, ”kata Trump dilansir PressTV.
Pernyataan itu muncul setelah Riyadh mengakui bahwa Khashoggi, yang hilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober, tewas ketika mengalami cekcok dengan orang-orang yang bertemu dengannya di dalam gedung.
Trump mengatakan bahwa ia menemukan akun kredibel meskipun ia harus berbicara dengan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk membereskan beberapa hal lagi.
Ditanya apakah dia akan tetap setia pada janji-janjinya menghukum para pelaku pembunuhan, Trump mengatakan situasinya perlu ditangani dengan hati-hati karena miliaran dolar dalam penjualan senjata dipertaruhkan.
"Arab Saudi telah menjadi sekutu besar tetapi apa yang terjadi tidak dapat diterima," kata Trump.
"Saya lebih suka jika akan ada beberapa bentuk sanksi, atau apa yang dapat kami tentukan untuk dilakukan jika ada," kata presiden. "Tapi saya lebih suka bahwa kami tidak menggunakan retribusi, membatalkan pekerjaan senilai 110 miliar dolar, yang berarti 600.000 pekerjaan."
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Berbagai laporan yang mengutip para pejabat Turki menyatakan bahwa jurnalis anti-Riaydh disergap, disiksa, dibunuh dan dipotong-potong di bawah perintah langsung dari bin Salman.
Insiden ini telah berkembang menjadi mimpi buruk hubungan masyarakat untuk kerajaan dan putra mahkota pada khususnya.
Dalam upaya untuk menahan kerusakan, Riyadh mengatakan telah memecat beberapa pejabat, termasuk Ahmad al-Assiri, seorang jenderal atas di Badan Intelijen Umum (GIA) dan seorang pembantu dekat ke bin Salman.
Selanjutnya, Raja Saudi Salman memerintahkan pembentukan komite menteri untuk merestrukturisasi GIA. Ironisnya, komite itu akan dipimpin oleh tak lain dari bin Salman sendiri.
KEYWORD :Amerika Serikat Jamal Khashoggi Arab Saudi