Mahkota kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (Foto: IRNA)
Washington – Lindsey Graham, Senator dari Partai Republik meragukan pernyataan Arab Saudi pada Jumat (19/10) bahwa wartawan Jamal Khashoggi mati di konsulat Saudi di Istanbul akibat perkelahian.
"Saya skeptis terhadap narasi Saudi yang baru tentang tuan Khashoggi dan itu sebuah pernyataan yang meremehkan," ujar Graham melalui akun Twitter miliknya.
"Sulit untuk mengatakan penemuan terbaru ini sebagai kredibel," sambungnya.
Graham yang merupakan salah satu pengkritik terkuat Arab Saudi di tengah hilangnya Khashoggi memperingatkan akan memaksakan sanksi terhadap Kerajaan seraya menyerukan Putra Mahkota Mohammad bin Salman mundur dari jabatanya.
Sementara, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji Saudi. Ia mengatakan, penjelasan Arab Saudi bahwa Jamal Khashoggi meninggal akibat perkelahian di dalam konsulat Saudi di Istanbul bisa dipercaya.
Trump juga merasa tidak dibohongi selama percakapan dengan para pemimpin senior Arab Saudi. "Saya pikir kita semakin dekat dalam memecahkan masalah yang sangat besar," kata Trump.
Arab Saudi, kata Trump, telah menjadi sekutu besar di Timur Tengah, di mana AS membutuhkan Saudi sebagai penyeimbang Iran.
Ciro Immobille Resmi Pindah ke Besiktas
Penyelidikan awal oleh Kantor Penuntut Umum Saudi atas kasus kematian Khashoggi menyatakan bahwa wartawan tersebut telah terlibat dalam "pertengkaran dan perkelahian" dengan orang-orang yang ditemuinya di konsulat yang pada akhirnya membuat dia terbunuh, kata kantor berita Saudi.
Delapan belas warga Saudi telah ditangkap akibat terlibat dengan kematian Khashoggi, menurut kantor berita itu. Mereka yang terlibat itu akan dimintai pertanggungjawaban dan dibawa ke pengadilan, tambahnya.
KEYWORD :Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi Amerika Serikat