Sabtu, 23/11/2024 08:17 WIB

Erdogan Bocorkan Bukti Baru Pembunuhan Khashoggi

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Jehan Alfarra / Middle East Montitor)

Istanbul - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengeluarkan pernyataan baru mengenai kasus pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi pada Selasa  (23/10) depan.

Komentar Erdogan pada Minggu (21/10) menunjukkan bahwa Angkara masih akan menunjukkan beberapa bukti terkati pembunuhan wartawan kolumnis untuk Washington Post, yang menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di kota Istanbul Turki pada 2 Oktober.

Pada Sabtu, setelah berminggu-minggu menyangkal terlibat dalam kasus Khashoggi, Arab Saudi mengatakan kritikus terkemuka Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), meninggal karena perkelahian di konsulat.

"Saya akan membuat pernyataan saya tentang masalah ini pada hari Selasa di pertemuan kelompok partai," kata Erdogan dalam sebuah pidato di Istanbul.

"Kami mencari keadilan di sini dan ini akan terungkap dalam semua kebenarannya yang transparan, bukan melalui beberapa langkah biasa tetapi dalam semua kebenarannya yang transparan," tambahnya.

Erdogan sebagian besar tetap diam atas kasus tersebut, meskipun surat kabar pro-pemerintah Turki telah merilis informasi yang merinci sebuah tim beranggotakan 15 orang yang konon tiba di Istanbul untuk menghabisi Khashoggi di konsulat.

"Mengapa 15 orang datang dan 18 orang ditahan. Hal-hal ini harus diberitahukan secara rinci," kata Erdogan.

Jaksa penuntut umum Arab Saudi pada Sabtu mengatakan 18 orang ditangkap sehubungan dengan insiden itu.

"Ini adalah pertama kalinya, pejabat senior seperti itu pada dasarnya telah menetapkan tenggat waktu untuk ini terus-menerus ke berbagai narasi dan kebocoran," kata Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan dari Istanbul.

Beberapa jam setelah pengakuan Saudi pada hari Sabtu, Omer Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Erdogan yang berkuasa, mengatakan Turki tidak "menuduh siapa pun sebelumnya, tetapi kami tidak menerima apa pun untuk tetap tertutup".

Sementara itu, Numan Kurtulmus, wakil kepala Partai AK, berjanji Turki "tidak akan menjauhkan diri dari berbagi dengan dunia" bukti kematian Khashoggi dan tidak akan pernah "mengijinkan menutup-nutupi kasus yang buruk, menakutkan, tidak manusiawi.

Para pejabat Turki mengatakan pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat.

Surat kabar Turki pro-pemerintah Yeni Safak, mengutip audio, mengatakan para penyiksanya memotong jari-jarinya selama interogasi dan kemudian memenggal kepalanya. (Al Jazeera)

KEYWORD :

Arab Saudi Turki Jamal Khashoggi Erdogan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :