Marlen Sitompul | Rabu, 24/10/2018 20:00 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily
Jakarta - Partai Gerindra mengkritik keras Presiden Jokowi terkait pernyataan "politik sontoloyo". Bahkan, Gerindra menyebut Jokowi sedang dalam kondisi stres.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan balik menyerang partai pimpinan Prabowo Subianto itu. Menurutnya, yang stres itu adalah politisi yang tidak memiliki cara untuk menyerang
Presiden Jokowi.
"Yang stres itu adalah politisi yang tidak memiliki cara lagi untuk menyerang Pak Jokowi, sehingga harus menggunakan cara-cara kebohongan untuk menaikan elektabilitasnya," kata Ace, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/10).
Salah satu juru bicara kampanye pasangan Jokowi-Ma`ruf Amin itu menyebut, Jokowi hanya mengingatkan kepada seluruh elite partai untuk mengedepankan etika dalam berpolitik.
"Pak Jokowi mengingatkan kepada para politisi yang menghalalkan segala cara dan suka mengeluarkan kata-kata yang mengandung kebohongan dalam berkampanye," terangnya.
Sebelumnya, Ketua DPP
Partai Gerindra, Sodik Mudjahid mengatakan,
Presiden Jokowi sedang dalam keadaan tertekan karena masih banyak janji-janji kampanye pada Pilpres 2014 silam yang belum ditepati.
"Saya melihat beliau (Jokowi) mungkin agak stres. Stres banyak janji-janji yang belum dipenuhi," kata Sodik.
Sementara, Jokowi telah menjelaskan maksud pernyataan "politik sontoloyo" adalah sebagai cara berpolitik tidak sehat yang sering dilakukan menjelang Pemilu. Ia mengingatkan, politik pecah belah masyarakat seharusnya tidak dilakukan dalam menghadapi pesta demokrasi.
"Menjelang pemilu ini banyak cara yang tidak sehat digunakan oleh politisi. Segala jurus dipakai untuk mendapat simpati rakyat. Tapi yang nggak baik sering menyerang lawan-lawan politik dengan cara-cara tidak beradab, tidak beretika, tidak ada tata kramanya," kata Jokowi, kepada wartawan, Rabu (24/10).
KEYWORD :
Pilpres 2019 Partai Gerindra Presiden Jokowi