Minggu, 24/11/2024 00:39 WIB

Arab Saudi Tetiba Sanjung Ekonomi Qatar

Pernyataan itu tak biasa setelah memblokade Doha pada Juni 2017 tahun lalu.

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman Al Saud di Riyadh, Arab Saudi pada 13 Desember 2017 (Foto: Bandar Algaloudl / Anadolu Agency)

Riyadh –  Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memuji perkembangan pesat ekonomi Qatar. Pernyataan itu tak biasa setelah memblokade Doha pada Juni 2017 tahun lalu.

Hal itu disampaikan pada konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan di Riyadh pada Rabu (24/10) waktu setempat. Ia mengatakan, Qatar akan melakukan perubahan yang cukup besar lima tahun ke depan.

"Qatar, terlepas dari perbedaan yang kami miliki, memiliki ekonomi besar dan mereka akan melakukan banyak hal dalam lima tahun ke depan," ujar Salman pada acara potensi ekonomi di Arab Saudi dan negara-negara tetangga Timur Tengah.

Salman adalah salah satu tokoh kunci di balik blokade darat, laut, dan udara Qatar, bersama dengan para pemimpin Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir.

Keempat negara  tersebut menuduh Qatar mendukung kelompok-kelompok terlarang, seperti Ikhwanul Muslimin, serta mendukung terorisme dan Iran.

Sebagai akibat dari blokade itu, satu-satunya perbatasan darat Qatar dengan Arab Saudi ditutup. Kempat negara itu juga menutup  jalur udara lalu lintas masuk ke wilayah tersebut dan meninggalkan negara itu.

Negara Teluk telah melewati embargo dan membentuk hubungan perdagangan baru yang dibantu oleh cadangan mata uang asing yang besar dan permintaan gas alam cairnya.

Sementara itu, Putra mahkota Saudi berada di bawah tekanan menyusul pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi yang dilakukan 18 orang arga Saudi pada 2 Oktober di Istanbul.

Negeri Petro Dolar mengklaim pembunuhan itu adalah operasi penculikan yang tidak beres. Namun kecurigaan menguat bahwa Salman di balik pembunuhan tersebut.

Pada Rabu, putra mahkota mengatakan, kasus Khashoggi menyakitkan dan keadilan akan menang. Ia menyebut pembunuh pria 59 tahun sebagai kejahatan keji yang tidak bisa dibenarkan.

Salman berjanji,  Arab Saudi dan Turki akan bekerja sama untuk mencapai hasil. Ia juga menegaskan, pembunuhan jurnalis tidak akan merusak hubungan antara kerajaan dan Turki.

"Kami akan bekerja sama dengan Turki untuk menemukan kebenaran di balik pembunuhan Khashoggi," kata putra mahkota Saudi. (Al jazeera)

KEYWORD :

Qatar Arab Saudi Iran ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :