Senin, 25/11/2024 12:38 WIB

Manfaatkan Perang Dagang China-AS, Kementan Lepas Ekspor Hortikultura

Ekspor dan investasi, dual hal yang mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan raihan devisa negara.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat melepas komoditas hortikultura ke China (Foto: ist)

Kediri - Pemerintahan Jokowi-JK tengah fokus memanfaatkan pertarungan atau perang dagang (trade war) sebagai peluang ekspor. Presiden Jokowi telah meminta kalangan dunia usaha agar menggunakan peluang ini untuk masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang.

Selaras dengan itu Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman diberbagai kesempatan selalu menekankan ekspor dan investasi. Dua hal itu menurutnya, kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan raihan devisa negara.

Kali ini, Menteri Amran melepas ekspor komoditas hortikultura, yakni kacang hijau sebanyak 2.200 ton ke China dan Filipina melalui PT. Sumber Roso Agro Makmur dan PT. Exindokarsa Agung.

Selain itu, Menteri Amran juga melepas benih kangkung 140 ton, benih jagung manis 60 ton dan benih semangka 100 ton melalui PT. Agri Makmur Pertiwi dengan negara tujuan China dan Hongkong.

"Kami bangga hari ini Indonesia sudah mampu memenuhi kebutuhan negara tetangga. Kami akan terua dorong ekspor dan investasi agar pertumbuhan ekonomi nasional semakin membaik," ujar Menteri Amran di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (27/10).

Amran optimis ke depan volume ekspor komoditas pertanian terus melonjak. Beberapa komoditas yang sudah tembus pasar ekspor yakni mangga, manggis, salak, nenas, pisang, benih, aneka sayuran, bawang merah, tanaman hias, telur, ayam, kambing, jagung dan lain-lain.

"Saya minta agar menambah kawasan pengembangan pertanian dan pendampingan yang intensif dari aspek hulu sampai hilir, sehingga petani mampu menghasilkan produk pangan berkualitas ekspor," ujar Amran.

Terkait ekspor benih sayuran, lanjut Amran, ini menunjukkan, industri perbenihan dalam negeri sudah maju dan mampu bersaing dengan produk benih negara lain. Selain kangkung, beberapa benih hortikultura yang telah diekspor yaitu benih pare, cabai, paprika, timun, gambas, melon, waluh, sweet corn, dan pare welut.

"Indonesia pun telah banyak ekspor benih semangka, terong, tomat, jagung pulut, kacang panjang, bayam, okra dan buncis. Ini kerja yang membanggakan antara pemerintan dengan petani dan pelaku usaha," jelas Amran.

Di tempat yang sama Dirjen Hortikultura, Suwandi menambahkan, pelepasan ekspor benih kangkung dan jagung manis ini menandai bukti adanya peningkatan ekspor dari tahun sebelumnya 2017.

Ekspor jagung manis 2017 sebesar 1.122 ton, sementara estimasi ekspor di tahun 2018 sebesar 1.245 ton atau naik 11 persen dari 2017.

"Ekspor total hortikultura segar Januari hingga Agustus 2018 mencapai Rp1,28 triliun, naik 27 persen dibanding Januari sampai Agustus 2017 yang hanya Rp0,94 triliun. Sedangkan total ekspor hortikultura segar dan olahan Januari hingga Agustus 2018 mencapai Rp2 87 triliun," sebutnya.

Untuk terus memacu volume ekspor, sambung Suwandi, telah menetapkan prognosa produksi sayuran 2018 mencapai 12,9 juta ton atau naik 3,4 persen dibandingkan 2017. Dengan begitu, Kementan akan terus memperluas kawasan pengembangan hortikultura dan benih sayuran. Bantuan untuk petani akan dikawal hingga hasilnya bisa ekspor.

"Kemitraan petani dengan pelaku usaha pun menjadi bagian yang dijamin Kementan. Ini penting agar petani benar-benar sejahtera dan nilai ekspor semakin tinggi," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor pertanian 2017 sebesar Rp441 triliun, meningkat 24,47 persen dibandingkan 2016 sebesar Rp387 triliun.

Terkait kemajuan investasi, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan investasi di sektor pertanian 2017 sebesar Rp 45,9 triliun naik rerata 14 persen pertahun dibandingkan 2013 sebesar Rp 29,3 triliun.

KEYWORD :

Kementan Perang Dagang Ekspor Impor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :