Sabtu, 23/11/2024 01:20 WIB

Jarak Kehamilan Kurang dari Setahun Penuh Risiko

Dokter sering menyarankan mereka menunggu 18 hingga 24 bulan. Akan tetapi risiko kehamilan meningkat seiring bertambahnya usia.

Ilustrasi ibu hamil

Jakarta - Perempuan yang ingin melahirkan anak di usia 30-an dan 40-an sering dilanda dilema mengenai berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menunggu di antara kehamilan.

Dokter sering menyarankan mereka menunggu 18 hingga 24 bulan. Akan tetapi risiko kehamilan meningkat seiring bertambahnya usia.

Berdasarkan penelitian di Journal of American Medical Association (JAMA), dari 150.000 kehamilan di Kanada sejak 2004 hingga 2014, menyimpulkan bahwa menunggu kurang dari satu tahun antara kehamilan menimbulkan risiko, terlepas dari usia seorang perempuan. Namun setelah satu tahun, ada sedikit perbedaan dalam risiko.

"Kehamilan yang berjarak dekat memiliki risiko bagi wanita dari segala usia," kata penulis studi Laura Schummers asal University of British Columbia.

"Kami menemukan risiko untuk perempuan 35 tahun ke atas, bukan untuk wanita yang lebih muda, sedangkan risiko untuk bayi terdapat pada perempuan yang berusia 20 hingga 34 tahun, dan perempuan 35 tahun atau lebih,” terangnya.

Namun bila jarak antar kehamilan atau interval interpregnancy antara 12 dan 24 bulan, lanjut Schummers, risiko yang menimpa perempuan dan bayinya cenderung sangat rendah.

Dilansir dari AFP, ketika kehamilan dimulai enam bulan setelah kelahiran sebelumnya, risiko kelahiran prematur meningkat 59 persen, dibandingkan dengan kehamilan yang berjarak 18 bulan setelah kelahiran.

Dokter di Amerika Serikat biasanya mendesak perempuan untuk menunggu setidaknya 18 bulan antara melahirkan dan kehamilan. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan setidaknya 24 bulan.

"Temuan kami menunjukkan interval optimal yang lebih pendek dari yang diperkirakan sebelumnya (12-24 bulan) untuk wanita dari segala usia," kata studi itu.

"Temuan ini mungkin meyakinkan, terutama untuk wanita yang lebih tua yang harus menimbang risiko yang bersaing meningkatkan usia ibu dengan interval interpregnancy lebih lama (termasuk infertilitas dan anomali kromosom) terhadap risiko interval interpregnancy pendek," terang Schummer.

KEYWORD :

Jarak Kehamilan Ibu Hamil




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :