Marlen Sitompul | Selasa, 30/10/2018 20:43 WIB
CEO Lippo Group, James Riady
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa CEO Lippo Group James Riady terkait kasus suap perizinan Meikarta. Penyidik KPK ingin mendalami dugaan keterlibatan James.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, pemeriksaan
James Riady untuk menguatkan berkas perkara sejumlah tersangka dalam kasus suap tersebut. Selain itu, juga untuk pengembangan penyidikan.
"Kemungkinan pengembangan penyidikan itu apakah ada kesangkut pautannya. Itu yang biasanya dilakukan oleh penyidik dalam hal ini termasuk James yang dipanggil disini," kata Basaria, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/10).
Apalagi, kata Basaria,
James Riady merupakan CEO Lippo Group yang menggarap proyek Meikarta. Sehingga, penyidik KPK perlu untuk menggali dugaan keterlibatan
James Riady.
"Pak James itukan kebetulan adalah CEO dari Lippo yang membawahi Meikarta. Sudah barang tentu penyidik ingin mengetahui. Paling tidak apa sih beliau itu dalam kapasitasnya, kewenangannya itu apa saja dan batas-batas kewenangannya apa saja," terangnya.
Secara keseluruhan, nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.
Diketahui, penyidik KPK sudah geledah sejumlah tempat. Salah satu yang digeledah adalah rumah CEO Lippo Group James Riyadi.
Selain kediaman
James Riady, KPK juga menggeledah Kantor Lippo Cikarang, Kantor PT Lippo Karawaci Tbk, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) di hotel Antero Cikarang, rumah Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, rumah dan kantor Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Kemudian Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi.
Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, KPK telah menetapkan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Selain Billy dan Neneng, KPK juga menjerat tujuh orang lainnya, yakni dua konsultan Lippo Group, Taryadi (T) dan Fitra Djaja Purnama (FDP), serta Pegawai Lippo Group, Henry Jasmen (HJ).
Kemudian, Kepala Dinas PUPR Bekasi, Jamaludin (J), Kepala Dinas Damkar Bekasi, Sahat MBJ Nahar (SMN), Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi, Dewi Tisnawati (DT) serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi, Neneng Rahmi (NR).
KEYWORD :
Suap Meikarta Kasus Lippo Group James Riady