Sabtu, 23/11/2024 18:42 WIB

Idrus Marham Marah Saat Eni Saragih Ditangkap KPK

Mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengaku sempat terkejut ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak menangkap kadernya, Eni Maulani Saragih.

Mantan Menteri Sosial, Idrus Marham

Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mengaku sempat terkejut ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak menangkap kadernya, Eni Maulani Saragih.

Idrus yang juga sebagai tersangka kasus suap PLTU Riau itu menceritakan, mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR itu ditangkap KPK di kediamannya ketika menghadiri acara Ulang Tahun putrinya.

"13 Juli ultah anak saya Eni datang sekitar jam 2. Sekaligus saya ingin ada kader Golkar yang ingin caleg, pak Kunto," kata Idrus, saat bersaksi untuk terdakwa bos Blackgold Natural Resource Johannes B Kotjo, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (1/11).

Saat itu, kata Idrus, dirinya sempat mengingatkan seluruh kader Golkar yang hadir untuk berhati-hati menjelang tahun politik.

"Kalau kader Golkar kumpul saya selalu ingatkan hati-hati masuk tahun politik. Perhatikan aturan semuanya. Tidak ada gunanya jadi anggota dewan kalau berurusan dengan hukum," kata Idrus.

Lalu, Idrus beranjak ke ruang kerja untuk menemui Bendahara Umum Partai Golkar, Robert Kardinal. Ketika berada di ruangan kerja bersama Robert, Eni kemudian masuk dan menyampaikan hendak diciduk KPK.

"20 menit saya bicara (dengan Bendum), tiba-tiba Eni masuk keliatan agak gugup. Saya panggil ada apa?," tanya Idrus ke Eni.

Eni kemudian menyebut ada tim KPK yang hendak menjemputnya di depan. Idrus mengaku kaget dan bertanya ada urusan apa KPK ke rumahnya.

"Ngga ada apa-apa bang," kata Idrus menirukan ucapan Eni. Setelah ditanya lagi, barulah Eni mengaku bahwa dia pinjam uang kepada Johannes.

"Kalau gak salah Rp 500 juta. Saya kaget betul. Tapi saya bilang anda (Eni) jelaskan di KPK," setelah itu, Eni pun digelandang ke KPK.

Esokannya, Idrus kembali kaget setelah membaca pemberitaan di media. Karena disebutkan, Eni sudah terima uang dari Kotjo hingga Rp 4 miliar lebih.

"Kaget dan marah saya. Karena sebelum lebaran, Eni masih pinjam uang ke saya. Dia bilang tak punya uang. Saya berikan SGP 18 ribu, uang untuk berobat saya," terangnya.

Dalam kasus suap PLTU Riau-1 ini, KPK telah menetapkan Eni Saragih dan Johannes sebagai tersangka. Selain Eni dan Johannes, KPK juga turut menetapkan Idrus sebagai tersangka karena diduga dijanjikan uang atas pengurusan proyek PLTU Riau-1.

KEYWORD :

Suap PLTU Riau Idrus Marham Partai Golkar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :