Sabtu, 23/11/2024 03:21 WIB

Demontran Irak Teriak, " Matilah Amerika!"

Mohammad Ali Jafari, Komandan Garda Revolusi Iran menegaskan, akan melawan segala bentuk

Ali Khamenei

Jakarta - Ribuan siswa di Irab terlihat membakar bendera Amerika Serikat serta Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat melangsungkan aksi memperingati gerakan Revolusi Islam 1979 dan jatuhnya sanksi AS terhadap sektor minta mereka.

Para demonstran berpekik teriak "Matilah Amerika!" di depan bekas Kedutaan Besar Washington di Teheran.

Aksi yang kebanyakan siswi berpakaian hitam itu, kerap terjadi setiap tahun. Namun berbeda kali ini, aksi lebih banyak lagi dan pekikan "Matilah Amerika" bergemuruh di sekitar aksi tersebut.

Aksi yang berlangsung di bekas kedutaan Amerika Serikat itu, menyimpan sejarah tersendiri. Saat Revolusi Islam pada 4 November 1979, gedung itu dikepung oleh massa yang menyandera 52 warga AS di dalamnya selama 444 hari.

Pada momen 4 November itu, maka dijadikan aksi rutin oleh   jutaan warga di seluruh penjuru Iran mengenang kembali momen  dengan turun ke jalan, sekaligus memprotes rencana sanksi baru AS.

Mohammad Ali Jafari, Komandan Garda Revolusi Iran menegaskan, akan melawan segala bentuk "perang psikologis" AS melalui penerapan kembali sanksi ini.

Dilansir Reuters, Jafari mengatakan, Amerika meluncurkan perang ekonomi dan psikologi terakhir ini. Penerapan sanksi lagi akan dikalahkan melalui perlawanan terus-menerus," katanya.

Khamenei dalam pidato sebelumnya mengatakan, cara AS ini tidak akan berhasil karena ditentang oleh dunia. "Tujuan Amerika ingin menghadirkan kembali dominasi , tapi mereka gagal. Amerika sudah dikalahkan oleh Republik Iran," ujarnya.

KEYWORD :

Donald Trump Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari Ali Khamenei




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :