Massa menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi
Jakarta - Pemerintahan Indonesia dinilai lemah dalam daya tawar untuk membela nasib pekerja migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri. Hal itu menyusul eksekusi mati Tuti Tursilawati di Arab Saudi tanpa pemberitahuan.
Demikian disampaikan Anggota MPR dari Fraksi PAN, Yandri Susanto, dalam sebuah diskusi bertajuk "Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia", di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/11).Menurutnya, eksekusi mati terhadap PMI tanpa adanya notifikasi sebagai bukti pemerintahan Indonesia tidak berkutik dalam memberikan pembelaan terhadap nasib warna negara yang bekerja di Arab Saudi."Nah ini memang ada kita lihat di sini lemahnya daya tawar kita untuk ikut andil dalam peran-peran kenegaraan terhadap nasib anak bangsa di negara orang," kata Yandri.Baca juga :
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
"Kalau kita bisa nego dengan pemerintah Arab Saudi, kan tidak mungkin dia serta merta membunuh orang. Indonesia punya budaya yang sangat tinggi sebenarnya dengan majikan itu sangat hormat," tegasnya.Namun, lanjut Yandri, pemerintahan Indonesia justru dikejutkan dengan adanya eksekusi mati terhadap Tuti yang merupakan PMI asal Majalengka tersebut pada 29 Oktober lalu.Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Baca juga :
AS Desak Proposal Gencatan Senjata Diterima, Hamas Khawatirkan Tuntutan Pasukan Israel Tetap di Gaza
AS Desak Proposal Gencatan Senjata Diterima, Hamas Khawatirkan Tuntutan Pasukan Israel Tetap di Gaza
Indonesia Arab Saudi Pekerja Migran Eksekusi Mati