Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: IRNA)
Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengklaim bahwa senjata AS telah disalahgunakan oleh Arab Saudi, menyusul pemboman oleh Saudi terhadap bus sekolah di Yaman yang menewaskan 51 orang September lalu.
"Saya pikir ini situasi yang mengerikan," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Axios yang ditayangkan kemarin di HBO.
Trump mengkritik tindakan Saudi dari kampanye udara, mengatakan pemerintah seharusnya tidak memiliki orang yang tidak tahu bagaimana menggunakan senjata menembak di bus anak-anak .
"Kami mengajari mereka cara menggunakan peralatan, bukan membunuh asal,” tambahnya.
"Mungkin sekarang ini (Arab) tempat terburuk di Bumi. Saya akan berbicara tentang banyak hal dengan Saudi, tapi tentu saja saya tidak akan memiliki orang-orang yang tidak tahu bagaimana menggunakan senjata yang malah menembak di bus anak-anak," lanjutnya.
Pada September, Saudi mengaku membunuh 51 orang termasuk 40 anak di Yaman utara , Saada saat serangan udara Agustus di provinsi Yaman utara yang menabrak bus yang membawa anak-anak dari kamp musim panas.
Komentar Trump tentang ketidakmampuan Saudi adalah indikasi lain bahwa AS berubah panas pada Riyadh sejak pembunuhan wartawan Washington Post, Jamal Khashoggi. Meskipun ada kecaman internasional pada situasi kemanusiaan di Yaman, yang dikatakan PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, AS terus mendukung koalisi pimpinan Saudi.
Pekan lalu, dua pemasok terbesar senjata Saudi, AS dan Inggris, meningkatkan tekanan mereka untuk gencatan senjata dalam perang Yaman. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan mitranya dari Inggris, Jeremy Hunt menyerukan penghentian konflik.
Ada panggilan internasional yang sedang berlangsung, termasuk dari sekutu, untuk berbuat lebih banyak untuk membatasi korban sipil dalam perang sipil tiga setengah tahun yang telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan mendorong negara yang sudah miskin ke jurang kelaparan. Pengakuan langka oleh Trump kemungkinan akan dilihat sebagai tanda bahwa AS melihat dukungannya yang berkelanjutan untuk Putra Mahkota Mohammed Bin Salman sebagai kewajiban.
Yaman adalah salah satu negara Arab termiskin dan menghadapi krisis kemanusiaan terburuk di dunia, diperparah oleh perang hampir empat tahun yang menghantui kaum Houthi melawan pemerintah yang diakui secara internasional yang didukung oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Barat.
KEYWORD :Arab Saudi Donald Trump Amerika Serikat