Minggu, 22/12/2024 13:31 WIB

Muslim Uighur Masih Mengalami Kekerasan di China

Satu juta orang ditahan sewenang-wenang di kamp-kamp pengasingan di wilayah Xinjiang barat laut China.

Muslim Uighur di China

Berlin - Pemerintah Jerman dan anggota parlemen oposisi mendesak pemerintah pelakukan China mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Negera tersebut disebut melakukan tindakan kekerasan terhadap Muslim Uighur di barat laut Xinjiang, wilayah otonom negara itu.

"Diperkirakan satu juta orang ditahan sewenang-wenang di kamp-kamp pengasingan di wilayah Xinjiang barat laut China," kata anggota parlemen dari Partai Hijau Margarete Bause dalam debat parlemen tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang.

Ia mengkritik keras pihak berwenang atas tindakan keras mereka terhadap kebebasan beragama.

"Beribadah dilarang, masjid dihancurkan. Tujuan dari semua tindakan ini adalah untuk menghilangkan budaya dan identitas minoritas Muslim di Xinjiang secara sistematis," katanya dilansir dari Anadolu.

Stefan Liebich dari Partai Kiri mengatakan penahanan sekitar satu juta orang di kamp pengasingan di Xinjiang tidak bisa diterima. Liebich mengakui bahwa kekhawatiran China atas stabilitas dan ancaman terorisme dapat dimengerti.

"Tapi tindakan itu tidak bisa membenarkan pengawasan, mata-mata, kamp pengasingan dan penyiksaan yang mereka lakukan," tegasnya.

Michael Brand, anggota parlemen senior dari Persatuan Demokrat Kristen, berjanji bahwa pemerintah akan terus mengangkat masalah hak asasi manusia dalam pembicaraan dengan para pejabat China.

"Dengan dalih perang melawan terorisme, penindasan brutal dan pelanggaran hak asasi manusia terus berlanjut di Xinjiang," katanya.

Brand mengkritik pemerintah China yang mengklaim bahwa kamp pengasingan sebenarnya adalah pusat pendidikan kejuruan dan menekankan bahwa penjelasan semacam itu tidak masuk akal.

Mitra koalisi Kanselir Angela Merkel, Partai Sosial Demokrat (SPD) mendukung desakan terhadap China untuk menutup kamp-kamp itu.

"Ketika kami membaca laporan Human Rights Watch, kami mendapat kesan bahwa Xinjiang telah menjadi penjara terbuka," kata anggota parlemen SPD Frank Schwabe.

"Kami menginginkan transparansi sepenuhnya. Kami ingin semua badan PBB memiliki kesempatan untuk mengunjungi Xinjiang. Kami meminta China untuk menutup kamp-kamp ini," tambahnya.

KEYWORD :

Muslim Uighur Barat Laut Xinjiang Kekerasan Beragama




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :