Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)
Riyadh - Seorang sarjana Saudi mendesak Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan kembali dukungannya kepada Arab Saudi menyusul pembunuhan wartawan, Jamal Khashoggi.
Dalam sebuah artikel berjudul "Mengapa AS Tidak dapat Mengontrol MBS (Mohammad bin Salman)" untuk Majalah Affair, Madawi Al-Rasheed, profesor tamu di Middle East Center of London School of Economics, menulis, "AS harus mempertimbangkan dukungan kepada MBS tergantung pada pengakuannya terhadap kebebasan orang dan supremasi hukum."
"Ini akan membantu mengontrol pangeran muda melakukan perebuatan kekuasaan, yang sejauh ini tidak menghormati komunitas internasional dan melanggar kepercayaan diplomatik, terutama dengan Turki," kata Al-Rasheed, dilansir Anadolu.
Khashoggi, seorang kolumnis The Washintong Post dan merupakan warga negara Saudi, tewas dibunuh pada 2 Oktober di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.
Setelah berminggu-minggu menyangkal terlibat dalam pembunuhan tersebut, kerajaan mengakui Khashoggi dibunuh di konsulat, dan mengklaim pihak kerajaan Saudi tidak memiliki pengetahuan tentang rencana pembunuhan tersebut.
Sejauh ini, 18 orang, termasuk petugas keamanan, sudah diamankan di Negeri Petro Dolar yang disebut terkait dengan pembunuhan pria 59 tahun itu.
Pekan lalu, jaksa Turki mengumumkan temuan awal yang mengatakan Khashoggi dicekik hingga mati saat baru memasuki konsulat.
Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul mengatakan jasad Khashoggi dibuang setelah dipotong-potong. Sementara itu, pihak berwenang Saudi sejauh ini mengklaim tak memiliki pengetahuan apapun terkait keberadaan jasadnya.
"Totalitarianisme Saudi baru, yang membutuhkan kepatuhan penuh dan kesetiaan kepada putra mahkota, telah memuncak dalam skandal pembunuhan Khashoggi," tulis Al-Rasheed.
"Tetapi jika pembunuhan Khashoggi tidak ada apa-apa selain bisnis seperti biasa dari AS, ini bukan tindakan mengerikan terakhir yang kita lihat," ujarnya.
"Tanggapan acuh tak acuh akan mengirim pesan yang jelas dari AS ke MbS; putra mahkota muda bisa lolos dari pembunuhan," tegasAl-Rasheed.
KEYWORD :Jamal Khashoggi Arab Saudi Donald Trump