Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah saat menyampaikan orasi dihadapan ribuan buruh pada May Day, di depan Gedung DPR
Jakarta - Pernyataan Presiden Jokowi terkait politik Genderuwo dan sontoloyo bak menepuk air terpercik ke muka sendiri. Sebab, masyarakat tidak punya kapasitas untuk menjadi Genderuwo atau sontoloyo.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, Jakarta, Sabtu (10/11). Menurutnya, kemampuan masyarakat atau politisi di luar pemerintahan untuk menciptakan opini atau pembelahan itu sangat lemah."Yang punya kemampuan menciptakan opini dan pembelahan yang sangat kuat itu adalah pemerintah," kata Fahri.Dengan demikian, kata Fahri, politik propaganda atau pembelahan yang terjadi di masyarakat adalah karya dari pemerintahan Presiden Jokowi. Mengingat, masyarakat biasa tidak punya kapasitas untuk menjadi Genderuwo sebagaimana yang disebut Jokowi.Baca juga :
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Pilpres 2019 Politik Generuwo Presiden Jokowi