Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat membuka Kongres Pancasila IX di Universitas UGM, Sabtu (22/7).
Jakarta - Tahun 2018 hingga 2019, perpolitikan Indonesia kian seru. Dan saking serunya, terlontar kata-kata yang unik terlontar oleh calon Presiden dan wakil Presiden.
Kian riuh lagi, "gorengan" sosial media jadi bertaburan bumbu. Dari rasa manis hingga pedas. Dari cacian hingga pujian. Dan hanya ada dua kubu saja. Kubu "Cebong" yang disasar untuk mendukung Capres Jokowi. Dan kubu "Kampret" untuk pendukung Capres Prabowo.Berikut ini kata-kata yang bikin masyarakat terhenyak tapi tak sedikit yang tersenyum. Nah, mungkin akan bikin bingung lagi ahli bahasa untuk mengudek-udek kamus besarnya.Baca juga :
Baru Naikkan Insentif KPU, Jokowi Minta Maaf
Politik SontoloyoBaru Naikkan Insentif KPU, Jokowi Minta Maaf
Dalam kamus bahasa Indonesia, "Sontoloyo" bermakna konyol, tidak beres, bodoh yang dianggap sebagai kata makian.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, "Genderuwo" bermakna hantu yang konon serupa manusia yang tinggi besar dan berbulu tebal.
Boyolali adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat administrasi berada di Kemiri Kecamatan Mojosongo, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta. Pernyataan "tampang boyolali" dilontarkan Capres Prabowo saat acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10)."Saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel (mewah) tersebut, kalau kalian masuk kalian pasti akan diusir karena bukan tampang orang kaya. Tampang kalian ya tampang-tampang Boyolali," kata Prabowo. Prabowo menjelaskan, maksudnya itu sebagai empatinya terhadap kesenjangan ekonomi di Tanah Air, bukan menghina masyarakat Boyolali."Dan maksudnya bukan menghina, justru empati. Jadi kalau saya bicara tampang, tampang di Boyolali, tampang Boyolali, kalau di Brebes tampang Brebes. Itu kan selorohnya dalam arti empati saya, solidaritas saya dengan orang," ujar Prabowo.
KEYWORD :
Politik Banci Joko Widodo Prabowo Subiakto Politik Genderuwo