Minggu, 22/12/2024 12:06 WIB

Fahri: Program Magang ke Jepang Kesempatan Emas Kaum Muda

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut positif program magang bagai para pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang. Dimana, program magang tersebut dinilai sebagai kesempatan emas bagi kaum muda.

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah

Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut positif program magang bagai para pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang. Dimana, program magang tersebut dinilai sebagai kesempatan emas bagi kaum muda.

Demikian disampaikan Fahri, saat meresmikan sekaligus menyambut positif acara seleksi peserta program magang PMI ke Jepang, yang diikuti sekitar 500 anak muda Nusa Tenggara Barat (NTB), di Kompleks Kantor Gubernur NTB, Senin (12/11).

Fahri yang juga Ketua Tim Pengawasan Timwas) PMI DPR itu berharap, ada persiapan yang betul-betul matang dari pemerintah daerah, dalam hal ini Pemprov NTB.

"Ini adalah kesempatan emas, dan waktu yang sangat baik, maka harus ditangani dengan serius. Saya sudah melihat dengan mata kepala saya sendiri kemampuan yang bekerja di sana, senang karena mereka mengalami perubahan hidup," kata Fahri.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) NTB Sitti Rohmi Djalilah, Direktur Bina Pemagangan Kemnaker, Asep Gunawan, dan salah satu perusahaan di Jepang.

Dalam kesempatan itu, Fahri menjelaskan, hasil kunjungan kerjanya bersama sejumlah anggota DPR ke Jepang beberapa waktu lalu. Dimana, tempat magang dan pelatihan bagi para pekerja yang ada di Jepang cukup disiplin.

"Itu sangat luar biasa, kayak pesantren yang penuh dengan kedisiplinan. Saya sangat excited dan tertarik, apalagi kita baru menyelesaikan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017, yaitu UU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia," katanya.

Dengan adanya UU PMI, kata Fahri, maka pengawasan dan keahlian para pekerja yang dikirim ke luar negeri sudah cukup memadai. Selain itu, perlindungan terhadap PMI juga semakin baik.

"Jumlah angkat kerja kaum muda yang sanggup memikul beban bangsa Indonesia, akhir-akhir ini adalah yang terbanyak dalam sepanjang sejarah. Dan anak muda ini, kalau tidak disalurkan secara positif, bisa negatif," katanya.

Apalagi, lanjut Fahri, dari pihak Japan International Trainning Coorporation/JICO menyampaikan tidak ada batasan bagi Indonesia mengikuti program magang di Jepang. Yang terpenting adalah mengikuti aturan dan melalui mekanisme yang berlaku.

"Misalnya ada dari pihak Jepang yang datang ke NTB ini untuk memberikan lisensi pusat-pusat pelatihan kita, supaya kita banyak yang bisa datang ke sana (Jepang). Mereka senang sekali. Maka tadi saya dengar dari Ibu Wagub, ada permintaan spesial, kalau bisa yang banyak dari NTB ini" kata Fahri.

Karena itu, Fahri mendorong skema perekrutan magang ke Jepang ini ditanggung pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Nantinya, kita akan menggunakan skema dari pemerintah pusat dan skema yang ada di pemerintah daerah. Bahkan kalau kita mau, dari desa-desa, mengingat ada sekitar 75 ribu desa dan apalagi kita terus menyalurkan uang untuk dana desa, untuk melakukan perekrutan awal," katanya.

KEYWORD :

Pekerja Migran Indonesia Fahri Hamzah Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :