Perwakilan produsen minyak utama bertemu di Abu Dhabi pada akhir pekan (Foto: Karim Sahib/AFP/Getty Images)
Riyadh - Menteri Energi Arab Saudi menyerukan pemotongan minyak global sebesar satu juta barel per hari (bpd) untuk menyeimbangkan pasar. Hal itu disampaikan sehari setelah Riyadh berencana memangkas produksi sebesar 500.000 bph dari Desember.
"Analisis teknis menunjukkan, kita memerlukan memangkas satu juta untuk menyeimbangkan pasar," kata Khalid Al-Falih kepada Energy Conference di Abu Dhabi pada Senin (12/11), dilansir Al Jaazera.
Pengurangan itu diusulkan dari tingkat produksi pada Oktober. Namun Falih mengatakan, masih akan melakukan penelitian sebelum keputusan akhir dibuat.
Ini Tiga Komoditas yang Genjot Ekspor Indonesia
"Ada banyak asumsi dalam proyeksi mereka yang mungkin berubah. Kami tidak ingin mencekik ekonomi global," ujar Falih.
Rusia, produsen utama minyak mentah dunia sejauh cenderung masih mengamati perkembangan di pasar. "Saya tidak ingin fokus hanya pada pemotongan produksi," kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak kepada Bloomberg, Senin.
"Tujuan akhir bukan memotong atau tidak memotong. Saya pikir kita harus menunggu dan melihat bagaimana pasar berlangsung karena tujuan utama kami adalah stabilitas pasar," tambahnya.
Sejak pemerintah Amerika Serikat (AS) memulihkan kembali sanksi ekspor minyak Iran pada awal bulan ini, harga minyak dunia mengalami penurunan, yaitu sebesar seperlima dari nilainya selama sebulan terakhir.
Namun harga minyak kembali menguat pada Senin karena Arab Saudi, pemasok minyak terbesar dunia, mengumumkan rencana untuk memangkas produksi sebagai tanggapan atas kelebihan pasokan.
Ke-15 anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang termasuk Arab Saudi, sendirian memompa lebih dari sepertiga dari pasokan minyak mentah global.
"Setiap keputusan resmi mengenai pengurangan produksi global akan dilakukan pada pertemuan tingkat menteri untuk produsen OPEC dan non-OPEC di Wina pada awal Desember," kata Falih.
Produsen minyak akan terus mengevaluasi data pasar sebelum KTT Wina, "tetapi jika kita perlu memangkas produksi sebesar satu juta bpd, kita akan lakukan," tambahnya.
KEYWORD :Arab Saudi Minyak Iran Minyak Mentah Ekspor