Sabtu, 23/11/2024 14:51 WIB

Hamas Rayakan Pengunduran Diri Menteri Pertahanan Israel

Lieberman mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang dicapai dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.

Tampak beberapa pria membakar foto Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman (Foto: Suhaib Salem/Reuters)

Yerusalem - Hamas menyebut pengunduran diri Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman sebagai kemenangan politik Gaza, di tengah upaya gencatan senjata yang tidak menenangkan.

Juru bicara kelompok Palestina, Sami Abu Zuhri mengatakan pengunduran diri Lieberman mengisyaratkan pengakuan kekalahan dan kegagalan untuk menghadapi perlawanan Palestina.

Dilansir Al Jazeera, Lieberman mengundurkan diri sebagai bentuk protes atas gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang dicapai dengan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.

Gencatan senjata itu, yang diumumkan pada Selasa (13/11) oleh faksi-faksi yang dipimpin Hamas, dengan tujuan mengakhiri dua hari serangan udara Israel ke Gaza setelah operasi rahasia Israel di wilayah itu, yang balas faksi Palestina dengan tembakan roket.

Setidaknya 15 warga Palestina dan dua orang Israel tewas dalam dua hari dalam kekerasan terburuk yang terjadi dalam dua tahun.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mendukung gencatan senjata. Ia mengatakan bahwa negaranya harus melakukan hal yang benar.

Pengunduran diri Lieberman secara signifikan melemahkan pemerintah koalisi yang berkuasa Netanyahu dan tampaknya akan mempengaruhi pada pemilihan yang berlangsung di wilayah tersebut.

Sebelumnya seorang nelayan Palestina di Gaza bunuh Israel, padahal  gencatan senjata  sudah diberlakukan. Serikat nelayan  mengatakan pria berusia 20 tahun itu bekerja di pantai dekat pagar maritim darat yang memisahkan Gaza dari Israel saat ditembak di bagian perut.

"Jika pendudukan (Israel) menghentikan agresinya dan kembali ke gencatan senjata, pemahaman akan mungkin," kata pejabat senior Hamas Ismail Haniya dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada Rabu (13/11).

Namun warga Palestina di Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007 dan mengalami tiga perang Israel sejak 2008, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka tidak percaya gencatan senjata akan berlaku.

Seorang guru sekolah 34 tahun bernama Mohammed Baroud mengatakan tidak percaya gencatan senjata akan berlangsung hanya karena Israel tidak pernah terjebak pada kesepakatan di masa lalu.

 

KEYWORD :

Israel Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman Gencatan Senjata




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :