Pengungsi Rohingya (foto; Asian Correspondent)
Dhaka – Bangladesh akan memulai rencana pemulangan ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingya, yang melarikan diri dari Myanmar tahun lalu. Sementara Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah memperingatkan agar pengungsi tetap bertahan.
“Target utama kami untuk besok (Kamis, red) ialah 150 pengungsi dari 30 keluarga,” kata komisaris pengungsi Bangladesh Mohammad Abul Kalam kepada awak media dilansir dari AFP.
Dia mengatakan kloter pertama merupakan bagian dari 2,260 pengungsi yang kini berada di kamp-kamp besar di Bangladesh tenggara, untuk dikirim ke sebuah titik transit di perbatasan antara kedua negara.
"Akan ada beberapa proses verifikasi yang merupakan kebiasaan yang sangat teratur. Itu akan terjadi di sana," kata Abul.
Lebih dari 720.000 Muslim Rohingya mencari perlindungan dari penumpasan militer Myanmar yang diluncurkan sejak Agustus tahun lalu, yang menurut para penyelidik PBB sebagai bentuk pembersihan etnis.
Bangladesh mengatakan hanya orang-orang yang secara sukarela akan dikembalikan. Akan tetapi Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan pada Selasa lalu bahwa banyak pengungsi yang menilai pemulangan bertentangan dengan keinginan mereka.
"Dengan hampir tidak adanya akuntabilitas, mengembalikan pengungsi Rohingya ke Myanmar pada titik ini secara efektif berarti melemparkan mereka kembali ke siklus pelanggaran hak asasi manusia yang telah diderita komunitas ini selama beberapa dekade," kata Bachelet.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pelanggaran terhadap Rohingya "jumlah kekejaman terburuk, termasuk kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin bahkan genosida."
KEYWORD :Pengungsi Rohingya Lembaga PBB Myanmar