Presiden AS Donald Trump saat menjawab pertanyaan reporter CNN (Foto: Reuters)
Washington – Wartawan CNN, Jim Acosta, diizinkan kembali meliput di Gedung Putih. Keputusan ini lahir setelah pengadilan menyimpulkan bahwa pelarangan terhadap jurnalis tersebut tidak tepat.
“Sebagai ranggapan atas pengadilan, kami akan memulihkan kembali surat pengunduran diri para wartawan untuk sementara waktu,” kata juru bicara Presiden AS -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Donald Trump, Sarah Sanders pada Sabtu (17/11).
Namun dengan izin baru ini, Gedung Putih konon akan menerapkan peraturan baru, agar konferensi pers antara presiden dan awak media berjalan adil dan teratur. Trump mengatakan peraturan terkait sedang dirancang.
“Kami harus berlatih sopan santun. Kami ingin ada kebebasan pers total,” ujar Trump dilansir dari AFP.
“Jika dia (Jim, red) melakukan kesalahan, maka kami akan mengusirnya,” tegasnya.
Sebelumnya, kelompok media -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Amerika Serikat, termasuk Fox News, ikut bergabung melancarkan perlawanan terhadap Presiden AS -decoration:none;color:red;font-weight:bold">Donald Trump, menyusul penolakan akses untuk Jim Acosta dari CNN.
Fox, yang dikendalikan oleh rekan Trump Rupert Murdoch dan sering mendapat pujian dari presiden, mengatakan pencabutan akses terhadap Jim berpotensi menimbulkan masalah atas kebebasan pers.
MU Paksa PSG Turunkan Harga Manuel Ugarte
"Fox News mendukung CNN dalam upaya hukumnya untuk mendapatkan kembali mandat pers wartawan Gedung Putih," kata presiden saluran berita Jay Wallace beberapa waktu lalu.
"Kami bermaksud untuk mengajukan amicus singkat dengan Pengadilan Distrik AS. Layanan Rahasia lolos untuk bekerja wartawan Gedung Putih tidak boleh dimatangkan. Sementara kami tidak membenarkan nada antagonis yang berkembang baik oleh presiden dan pers di media terbaru, kami mendukung kebebasan pers, akses dan pertukaran terbuka untuk rakyat Amerika," imbuhnya.
Selain Fox News, sekelompok media lain yang mendukung argumen CNN di pengadilan termasuk Associated Press, Bloomberg, First Look Media Works, Gannett, Institut Jurnalisme Pers Nasional, NBC News, New York Times, Politico, Dana Pertahanan Kebebasan Pers, EW Scripps Company, USA Today dan The Washington Post.
KEYWORD :Donald Trump Jurnalis CNN Amerika Serikat -