Mahkota kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman (Foto: IRNA)
Washington – CIA menyimpulkan Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman merupakan dalang atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi bulan lalu, di Konsulat Saudi, Istanbul, Turki.
Kesimpulan CIA bertentangan dengan klaim pemerintah Saudi yang menyebut bahwa sang pangeran tidak terlibat dalam pembunuhan keji tersebut.
Laporan yang diungkapkan oleh The Washington Post pada Sabtu (17/11) pagi berbunyi, CIA menyebut Pangeran Mohammed memerintahkan 15 agen dari Saudi terbang ke Istabul menggunakan pesawat pemerintah.
Sesampainya di Konsulat Saudi, 15 agen itu melancarkan aksinya membunuh kontributor The Washington Post tersebut, yang datang untuk mengurus dokumen pernikahannya dengan seorang perempuan Turki.
Dalam mencapai kesimpulannya, CIA memeriksa berbagai sumber intelijen, termasuk panggilan telepon saudara Pangeran Mohammaed, Khalid bin Salman, duta besar Saudi untuk Amerika Serikat, dengan Khashoggi.
Menurut sumber anonim, Khalid mengatakan kepada Khashoggi bahwa dia harus pergi ke Konsulat Saudi di Istanbul, untuk mengambil dokumen, dan memberinya jaminan keamanan.
Belum diketahui secara rinci apakah Khalid mengetahui Khashoggi akan dibunuh. Namun kemudian dia melakukan panggilan kepada Pangeran Saudi.
Sementara kesimpulan CIA tentang peran Pangeran Mohammed didasarkan pada penilaian agensi sang pangeran, yang menyatakan bahwa sebagai penguasa de facto atas Saudi, maka urusan sekecil apapun harus sepengatahuan Mohammed.
“Posisi yang diterima ialah tidak mungkin ini terjadi tanpa dia sadar, atau terlibat,” ujar seorang pejabat AS mengomentari kesimpulan CIA.
CIA juga melihat Mohammed sebagai sosok teknokrat yang baik. Namun dia juga memiliki kepribadian yang labil dan arogan.
“Dia berubah dari nol menjadi 60, tampaknya tidak memahami bahwa ada beberapa yang tidak dapat Anda lakukan,” lanjut pejabat tersebut.
KEYWORD :Jamal Khashoggi Arab Saudi Mohammed bin Salman