Warga sipil Suriah menunggu evakuasi kota Arbin di Ghouta Timur, Suriah pada 28 Maret 2018 (Foto: Dia Al-Din Samout/Anadolu Agency)
New York - Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatakan akan terjadi penderitaan mengerikan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Suriah jika perang di barat laut negara itu berlanjut.
"Kami menerima laporan bentrokan antara pasukan pemerintah Suriah dan kelompok bersenjata, yang mengakibatkan banyak korban sipil. Mereka juga menyebabkan pemindahan warga sipil, termasuk laporan pertempuran di Aleppo selatan, penembakan mortir di utara dan timur Idlib dan pemerintahan Hama," kata Farhan Haq di New York.
"Rekan-rekan kemanusiaan kami sangat prihatin dengan laporan kegiatan yang bermusuhan di seluruh barat laut negara itu," kata Haq, menjelaskan bahwa bentrokan itu terjadi di daerah yang diyakini berada di dalam atau di dekat zona demiliterisasi.
Pejabat PBB memperingatkan bahwa ada hampir tiga juta wanita, anak-anak dan pria di Idlib dan sekitarnya yang akan beresiko jika pertempuran meningkat.
Suriah terjebak dalam perang sipil yang ganas sejak awal 2011, ketika rezim Presiden Bashar Al-Assad menindak keras protes pro-demokrasi. Sejak itu, lebih dari 400.000 orang tewas dan lebih dari 11 juta orang terlantar.
Perang Suriah Aleppo Selatan Bencan Kemanusiaan