Sundari | Minggu, 18/11/2018 06:18 WIB
Presiden China, Xi Jinping ( Foto:Xinhua)
Jakarta - Saling kecam dua negara besar antara China dan Amerika Serikat, bukan kali pertama saja. Kali ini saling kecam di Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Afrika (KTT APEC) yang berlangsung di Port Moresby, Papua Nugini. Lagi-lagi soal "Perang" sektor perdagangan.
Amerika Serikat yang dihadiri oleh Wakil Presiden Mike Pence mengatakan, kebijakan Presiden Donald Trump untuk melawan kebijakan perdagangan
China untuk maksimalkan ekspor dan menentang pencurian kekayaan intelektual.
Makanya, Amerika memberlakukan tarif tambahan sebesar 250 miliar dolar terhadap barang-barang
China. Ancaman pemerintah Amerika berdalih untuk melipatgandakan pinalti tersebut. “Amerika tidak akan mengubah arah hingga
China mengubah cara-caranya,” ujar Pence.
Selain menuduh
China mencuri kekayaan intelektual, Amerika juga menganggap
China memberikan subsidi yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada BUMN dan hambatan yang “luar biasa” pada perusahaan-perusahaan asing yang ingin memasuki pasar
China.
Pence juga mengecam keras program infrastruktur global
China yang dikenal sebagai “Belt and Road Initiative." Pekerjaan itu dianggapnya sebagai proyek berkualitas rendah yang melumpuhkan negara-negara berkembang yang tidak mampu membayar pinjaman mereka.
"Amerika, sebagai negara demokratis, adalah mitra yang lebih baik dibanding
China yang otoriter, tegas Pence.
Sementara itu,
China yang dihadiri langsung pemimpin
Xi Jinping dan menjadi pembicara sebelumnya mengatakan, negara-negara menghadapi pilihan untuk bekerja sama atau berkonfrontasi.
Kata Jinping, kebijakan negaranya menunjukkan dukungan pada sistem perdagangan dunia yang bebas. Kemudian, telah mendorong pertumbuhan ekonomi negaranya dalam seperempat abad terakhir menjadi negara dengan tingkat perekonomian terbesar kedua di dunia, setelah Amerika.
Aturan-aturan yang dibuat, kata Jinping dilansir VoA, seharusnya tidak diikuti atau dilanggar ketika dinilai cocok, dan seharusnya tidak diterapkan dengan standar ganda demi agenda-agenda yang egois.
“Sekali lagi kita tiba di persimpangan jalan. Arah mana yang akan kita pilih? Kerjasama atau konfrontasi? Kebijakan pintu terbuka atau tertutup? Kemajuan satu sama lain atau kemajuan satu pihak semata?’’ tanya Xi.
KEYWORD :
KTT APEC Xi Jinping Perang Dagang China Amerika Serikat