Sabtu, 23/11/2024 22:38 WIB

KTT APEC Memanas, Deklarasi Gagal Diteken

Ini merupakan pertama kalinya para pemimpin APEC tidak dapat menyetujui deklarasi tertulis resmi

Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Jakarta - Para kepala negara se-Asia-Pasifik gagal mencapai kata sepakat dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC, yang berlangsung di Papua Nugini, pada Minggu (18/11), setelah Amerika Serikat (AS) dan China berperang kata-kata di acara puncak.

Ini merupakan pertama kalinya para pemimpin APEC tidak dapat menyetujui deklarasi tertulis resmi, di tengah perbedaan tajam antara dua ekonomi teratas dunia tersebut atas aturan perdagangan global.

"Kamu tahu jika ada dua raksasa besar di dalam ruangan. Apa yang bisa saya katakan?" kata tuan rumah dan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O`Neill dilansir dari AFP.

Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengakui kegagalan itu ditimbulkan oleh visi berbeda yang berkaitan dengan perdagangan, guna mencegah konsensus penuh.

Sejumlah sumber mengungkapkan, AS menekan para pemimpin untuk mengeluarkan apa yang dianggap sebagai penolakan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan seruan untuk reformasi grosirnya.

Permintaan itu merupakan langkah terlalu jauh bagi Beijing, yang kemungkinan akan mendapatkan perlakuan yang kurang istimewa jika ada perubahan apa pun.

"APEC tidak menghasilkan piagam atas Organisasi Perdagangan Dunia. Itu fakta," kata O`Neill.

"Hal-hal itu dapat diangkat di Organisasi Perdagangan Dunia," imbuhnya.

O`Neill membantah kegagalan ini merupakan penghinaan bagi negara miskinnya, yang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan dari 21 negara untuk pertama kalinya.

Ketika ketegangan mulai bergejolak, polisi dipanggil setelah pejabat Cina berusaha menerobos masuk ke dalam kantor menteri luar negeri PNG, dalam upaya sebelas jam untuk mempengaruhi satu hasil KTT.

Pejabat Departemen Luar Negeri Tiongkok Zhang Xiaolong membantah insiden itu, mengatakan kepada wartawan, "Itu tidak benar. Itu tidak benar".

KEYWORD :

KTT APEC Amerika Serikat China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :