Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)
Jakarta - Pemerintah China akan membalas "secara proporsional", jika Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi pada pejabatnya di wilayah Xinjiang barat jauh atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Demikian kata duta besar China untuk AS, Cui Tiankai, Rabu (28/11), menambahkan, kebijakan Beijing di wilayah tersebut memberikan pendidikan kepada para teroris.
Ia membandingkan tindakan di Xinjiang dengan pasukan AS yang memerangi ISIS, dengan mengatakan, upaya Tiongkok untuk memerangi terorisme internasional dilakukan dengan standar ganda.
Gagal Tumbuhkan Jenggot, 280 Anggota Pasukan Keamanan Dipecat oleh Kementerian Moral Taliban
"Bisakah Anda bayangkan (jika) beberapa pejabat Amerika yang bertanggung jawab atas perang melawan ISIS akan dijatuhi sanksi?" tanya Cui, menambahkan, "jika tindakan seperti itu diambil, kita harus membalas".
Sayanya Cui belum membeberkan secara spesifik tindakan seperti apa yang akan diberlakukan China.
Mahkamah Agung India Bentuk Satuan Tugas Keselamatan setelah Pemerkosaan dan Pembunuhan Dokter
Beijing menuai kecaman dari aktivis, akademisi, pemerintah asing dan PBB atas penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap minoritas Uighur dan kelompok Muslim lainnya di Xinjiang.
Pada Agustus, panel hak asasi manusia PBB mengatakan telah menerima banyak laporan yang dapat dipercaya bahwa satu juta atau lebih etnis Uighur ditahan disebuah kamp yang sangat tertutup.
Para pejabat AS mengatakan, administrasi Trump sedang mempertimbangkan sanksi yang ditujukan kepada perusahaan dan pejabat terkait dengan tindakan keras China terhadap minoritas Muslim, termasuk Sekretaris Partai Xinjiang Chen Quanguo, yang merupakan anggota politburo yang kuat dan di tingkat atas kepemimpinan China.
KEYWORD :China Amerika Serikat Etnis Uighur