Tampilan depan Game Player Unknown`s Battlegrounds (PUBG)
Kairo - Parlemen Mesir mempertimbangkan larangan game Player Unknown`s Battlegrounds (PUBG) yang baru-baru ini viral di kalangan pemuda di Negeri Piramida.
PUBG adalah sebuah game yang bertema pertarungan. Para pemain dipertemukan dalam satu wilayah kemudian saling menyerang untuk bertahan sampai akhir pertarungan.
Menurut produsennya, PUBG telah dimainkan lebih dari 87 juta pemain setiap harinya dan 227 juta pemain setiap bulan di semua platform.
Serangan ke Kursk Hancurkan Tiga Jembatan, Presiden Ukraina Sebut Pembalasan Rusia hanya Gertakan
Kantor berita lokal baru-baru ini melaporkan bahwa seorang siswa di sebuah sekolah di Provinsi Alexandrian, Mesir, telah membunuh gurunya sendiri karena kecanduan bermain PUBG.
Ahmed Badawi, ketua komite komunikasi parlemen, mengatakan bahwa game itu dapat "memantik kekerasan" di antara anak muda.
Anggota DPR AS dari Partai Republik Sebut Biden Melakukan Pelanggaran yang Dapat Menyebabkan Pemakzulan
Bahkan, PUBG dianggap lebih berbahaya dari "Blue Whale", game online yang dianggap mendorong anak muda untuk melakukan bunuh diri di beberapa negara, termasuk Mesir.
"Anak-anak muda kami justru belajar kekerasan dari permainan ini," kata Badawi.
Menurutnya, parlemen akan menggelar sidang dengan perwakilan Otoritas Pengaturan Telekomunikasi Mesir untuk mengatasi masalah aplikasi ponsel dan video game yang mempromosikan kekerasan.
Sebelumnya, pada April, Jaksa Agung Mesir Nabil Sadiq melarang sejumlah game online "berbahaya", termasuk "Blue Whale".
KEYWORD :Parlemen Mesir Game PUBG Game Androit