Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Reuters)
Moskow - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi penjelasan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tentang tindakan keras Israel di sepanjang perbatasan Lebanon. Operasi militer itu menargetkan terowongan yang konon digali oleh pasukan Hizbullah.
Pekan ini, Netanyahu mengatakan terowongan itu digunakan oleh pejuang Hizbullah untuk menyusup ke Israel dari Libanon dan melakukan serangan. Militer Israel mengirim penggali, pasukan, dan peralatan anti-terowongan ke perbatasan untuk menutupnya.
“Presiden Rusia menekankan pentingnya memastikan stabilitas di kawasan itu,” demikian pernyataan Kremlin dalam panggilan telepon kedua pemimpin negara, yang diprakarsai oleh Netanyahu, pada Sabtu (8/12).
Ini Tujuan Pemerintah Bentuk Badan Gizi Nasional
Dilansir dari Reuters, Rusia memiliki hubungan dengan sekutu Hizbullah di Suriah. Moskow memberi dukungan penuh kepada Presiden Bashar al-Assad dalam perang sipil di negara itu. Sementara Hizbullah Lebanon juga membantu Assad, seperti halnya Iran.
Israel yang telah keluar dari konflik Suriah, telah meluncurkan puluhan serangan udara terhadap Hizbullah. Israel juga khawatir Iran menggunakan konflik Suriah untuk mempertahankan pasukannya di Suriah secara permanen.
“Menekankan sekali lagi kebijakan Israel yang ditujukan untuk mencegah pertentangan Iran di Suriah dan bertindak melawan agresi Iran dan Hisbullah,” kata Netanyahu.
Rusia dan Israel telah bersitegang sejak September lalu, ketika Kremlin menuding Israel secara tidak langsung menyebabkan jatuhnya jet militer Rusia oleh pertahanan udara Suriah, menyusul serangan udara Israel di dekatnya.
Pada Oktober, Moskow mengatakan telah mengirim rudal S-300 ke udara ke Suriah, tempat Israel menyerang sasaran Iran.
KEYWORD :Israel Rusia Lebanon Operasi Militer