Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al Jadaan (Foto: Faisal al-Nasser/Reuters)
Riyadh - Menteri Keuangan Arab Saudi, Mohammed al-Jadaan mengatakan tak terlau khawatir fluktuasi minyak yang berdampak pada rencana pengeluaran Saudi pada 2019. Pasalnya, upaya memberantas koruptor akan menghasilkan miliaran dolar.
Kepada kantor berita Reuters, ia mengatakan pemasukan dari kampanye anti korupsi sebanyak 50 miliar riyal Saudi atau USD13,3 miliar pada 2018 dan akan lebih banyak pada 2019.
Pihak berwenang mengatakan berharap untuk menyita USD100 milyar secara keseluruhan dari pembersihan para pangeran, menteri, dan taipan bisnis yang diperintahkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada November 2017.
Di bawah rencana reformasi ambisius untuk mengakhiri ketergantungan pada minyak mentah, Riyadh berusaha menyeimbangkan anggarannya pada tahun 2023.
Pada Selasa (18/12), kerajaan meluncurkan anggaran USD295 miliar atau terbesar, dengan peningkatan tujuh persen dalam pengeluaran negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan defisit diproyeksikan 4,2 persen dari PDB.
"Kami masih menargetkan 2023, tapi apa yang saya katakan adalah kita perlu menyadari bahwa itu tidak diatur di batu," kata Jadaan."Apa tujuan memiliki seimbang keungan pada 23 secara khusus? Bisa 22, bisa 24. Kami ingin disiplin, kami ingin menjadi efisien dan pro-pertumbuhan," tambahnya.
Jadaan mengatakan, aset-aset pra koruptor yang disita sedang dikelola dan dinilai oleh sebuah perusahaan milik kementerian, Istidama, yang dikelola oleh komite yang dipimpin oleh menteri perdagangan dan tidak memiliki hubungan dengan dana kekayaan pemerintah, Dana Investasi Publik.
KEYWORD :
Arab Saudi Fluktuasi Harga Minyak OPEC