Sabtu, 21/12/2024 20:58 WIB

Banjir dan Longsor Filipina Telan 85 Korban Jiwa

Para korban termasuk anak-anak kecil, sebagian besar tewas ketika rumah mereka ambruk akibat tanah longsor

Longsor di Brebes

Manila - Korban tewas akibat bencana tanah longsor dan banjir hebat di Filipina, bertambah menjadi 85 orang. Menurut Direktur Eksekutif Badan Bencana Nasional Ricardo Jalad pada Rabu (2/1), 20 orang masih dinyatakan hilang.

Para korban termasuk anak-anak kecil, sebagian besar tewas ketika rumah mereka ambruk akibat tanah longsor, setelah berhari-hari hujan lebat di beberapa provinsi di Filipina tengah.

"Jika kami tidak dapat menemukan korban hilang, atau kami menemukan mereka mati, maka jumlah korban tewas ialah 105 orang. Kami harap tidak," kata Jalad.

Dilansir dari Reuters, depresi tropis yang melemah menjadi sistem tekanan rendah sebelum meninggalkan Filipina pada pekan lalu. Akibatnya muncul hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir di wilayah Bicol dan Visayas timur.

Pemerintah menetapkan tiga provinsi berada dalam kondisi darurat, guna membuka akses bantuan mancanegara masuk.

Bicol, dengan populasi 5,8 juta, adalah kawasan yang paling terpukul, dengan jumlah 68 orang tewas. Kerusakan pertanian di Bicol diperkirakan mencapai 342 juta peso (US$6,5 juta).

Tim penyelamat, termasuk polisi dan militer, menggunakan peralatan berat untuk membersihkan jalan yang mengarah ke lokasi tanah longsor, dan memasuki daerah tergenang banjir menggunakan perahu karet.

“Matahari sudah keluar, dengan hujan ringan sesekali. Kami berharap banjir akan surut," ujar Ronna Monzon, anggota personel operasi di lembaga bencana di Bicol, kepada Reuters.

Tak kurang dari 20 topan tropis menghantam Filipina setiap tahun, yang menyebabkan tanaman dan infrastruktur hancur, juga memakan korban jiwa.

KEYWORD :

Bencana Banjir Tanah Longsor Filipina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :