Sabtu, 23/11/2024 16:03 WIB

Suasana Myanmar Memanas, 4.500 Warga Desa Kembali Mengungsi

Menurut PBB, bentrokan antara militer Myanmar dan tentara Arakan terus berlangsung selama beberapa hari terakhir setelah serangan oleh Tentara Arakan di pos-pos polisi

Pengungsian Rohingnya Myanmar

Washington - Militer Myanmar dan Tentara Arakan kembali tegang di negara bagian Rakhine, Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, lebih dari 4.500 warga desa telah mengungsi.

Jurnas.com melansir dari Anadolu, informasi pengungsian ini dilaporkan juru bicara PBB, Farhan Haq, sudah terjadi sejak 7 Januari atau awal pekan ini.

Haq mengatakan pergerakan pasukan dan bentrokan berlangsung selama beberapa hari terakhir setelah serangan kelompok gerilyawan di pos-pos polisi di Kotapraja Buthidaung pada 4 Januari lalu.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memimpin misi 29-31 Desember ke desa-desa Taung Min Kalar dan Kan Sauk di kota Kyauktaw dan Auk Thin Pone Tan dan Hpar Kywe Wa di kota Ponnagyun, yang saat itu menampung 1.600 orang pengungsi.

Pertempuran terbaru terjadi di negara bagian Rakhine awal Desember antara pasukan pemerintah dan Tentara Arakan yang pemberontak, menuntut otonomi yang lebih besar bagi Rakhine.

Tentara Arakan tidak menyebut agama sebagai faktor mereka memberontak, di wilayah yang dihuni kelompok etnis Rakhine yang mayoritas beragama Budha.


KEYWORD :

Militer Myanmar Tentara Arakan Etnis Rohingnya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :