Ahmad Iman, Dewan Pembina Relawan Kesehatan Indonesia, Caleg DPR RI Nomor 1 Dapil Jakarta II.
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan tentang bahaya demam berdarah dengue (DBD) bagi warga DKI. Ia pun meminta warga ibu kota meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti.
Menurut Anies, jumlah penderita demam berdarah dari 2017-2019 meningkat. Ada 665 kasus demam berdarah pada Januari 2017. Satu orang diketahui meninggal. Untuk data per 23 Januari 2019, DKI mencatat terdapat 370 kasus.
"Ini warning," kata Anies pada awal 2019 lalu.
Terkait hal ini, Ketua Dewan Pembina Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Ahmad Iman mengajak warga Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Selatan untuk melakukan aksi nyata melawan ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kata Ahmad Iman, wilayah Jaksel seperti kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Tanjung Barat dan kelurahan lain di Kecamatan Pasar Minggu adalah kawasan yang rawan DBD, salah satunya karena banyak sekali perumahan-perumahan.
"Jakarta Selatan kan banyak perumahan, bahkan banyak yang perumahan elit. Ini terkadang susah dimasuki oleh relawan kita. Padahal bersih-bersih itu di semua tempat yang berpotensi menjadi tempat hidupnya nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD," ujar Ahmad Iman dalam diskusi public dengan tema menjadikan masyarakat cerdas dalam menanggulagi dan menangani wabah DBD di RPTRA Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019).
Diskusi itu dihadiri Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ibu Widyastuti, Ketua Rekan Indonesia Agung Nugroho, Lurah Lenteng Agung Bayu Paskasembono, serta para pengurus kesehatan dan warga masyarakat Jaksel.
Ahmad Iman yang juga Caleg DPR RI nomor 1, Dapil Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri) menegaskan, mengatasi masalah DBD butuh komitmen dan kedisiplinan. Bahkan terkadang pada hal-hal yang dianggap sepele, seperti membiasakan diri membuang kaleng bekas minuman, jangan gantung baju yang kotor, bersihkan halaman rumah dari genangan air dan sebagainya.
"Bersih-bersih ini kadang dianggap sepele padahal manfaatnya sangat besar. Makanua bersih-bersih rumah harus jadi gaya hidup atau way of life. Kelihatan sepele memang, tapi kalau tidak dilakikan akibatnya bahaya bagi kesehatan," jelas Ahmad Iman, Wasekjen DPP PKB.
Lebih jauh ia mengingatkan, langkah mengatasi DBD tak akan efektif jika dengan Fogging atau penyemprotan. Sebab yang mati hanya nyamuk biasa dan kecoak. Sedangkan nyamuk penyebar DBD tidak kena.
Pada kesempatan sama, Ketua Rekan Indonesia Agung Nugroho mengakui, relawan yang ia gerakkan secara konsisten mengajak masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya DBD.
"Kami melakukan aksi secara prefentif dan promotif secara mandiri, agar ada kesadaran masyarakat dalam mencegah dan mengatasi DBD ini," jelas Agung.
Ia mengatakan, Rekan Indonesia secara rutin melakukan aksi dan diskusi bersama masyarakat. Bahkan program satu rumah satu kader ada satu Jumantik sudah terlaksana.
"Kita tiap tiga bulan sekali keliling ke tiap-tiap kelurahan di Jakarta. Itu aksi rutin kita dan tentu bisa membantu program dinas kesehatan," jelas Agung.
KEYWORD :ahmad iman demam berdarah rekan indonesia