Sabtu, 23/11/2024 15:57 WIB

Mendikbud Klaim Pengangguran SMK Turun Empat Persen, Benarkah?

Dengan demikian, kini angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) SMK menjadi delapan persen, dari sebelumnya sebesar 11,24 persen.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengklaim angka pengangguran untuk tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) sudah turun sebesar empat persen.

Dengan demikian, kini angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) SMK menjadi delapan persen, dari sebelumnya sebesar 11,24 persen.

“Sudah menurun drastis kira-kira sampai empat persen, sehingga kira-kira tinggal delapan persen sedikit. Kalau Agustus (lalu) kan 11 persen,” ujar Mendikbud di sela-sela Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di Sukabumi, pada Jumat (22/3) kemarin.

Muhadjir menjelaskan, penurunan delapan persen diperoleh dari data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan pengumpulan data Februari 2019.

Adapun terkait tingginya TPT SMK berdasarkan data BPS periode Agustus 2018, Muhadjir beralasan karena siswa SMK umumnya baru tamat pada bulan-bulan tersebut.

“Memang data BPS itu ada dua kali, pada Agustus dan Februari setiap tahun. Memang pada bulan Agustus tingkat pengangguran SMK tinggi, karena waktu itu anak baru tamat, baru keluar dari sekolah, belum mendapat lapangan kerja,” jelas dia.

Sementara dalam kesempatan terpisah, Ketua BPS Suhariyanto membenarkan bahwa pihaknya melakukan pendataan pengangguran dua kali setiap tahun.

Periode pertama ialah Agustus yang datanya dirilis setiap November. Sedangkan periode kedua ialah Februari yang dirilis setiap Mei.

“BPS mengumpulkan data pengangguran hanya dua kali setahun, bulan Februari dan Agustus. Bulan Februari biasanya dirilis tanggal 5 Mei, bulan Agustus dirilis 5 November,” jelas Suhariyanto kepada Jurnas.com.

KEYWORD :

Pengangguran SMK Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :