Marlen Sitompul | Sabtu, 30/03/2019 10:09 WIB
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan membuka misteri amplop dari hasil tangkap tangan Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.
Ketua KPK Agus Raharjo mengatakan, pembukaan amplop tersebut guna kebutuhan penyidikan kasus suap distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia dengan PT.Humpuss yang menyeret Bowo Sidik Pangarso.
"Kemarin kan kami buka random aja ada yang isi Rp20 ribu ada yang isi Rp50 ribu. Semuanya akan kami buka," kata Agus, kepada wartawan di KPK, Jumat (29/3).
Kata Agus, penyidik KPK menyita 400 ribu amplop berisi uang yang akan digunakan untuk serangan fajar oleh Bowo Sidik untuk Pemilu 17 April 2019.
"Karena itu terkait jumlah uang yang telah diberikan baik dalam kasus yang kemarin maupun dua kasus sebelumnya. Dibawa supaya teman-teman penyidik membuka kasus ini lebih jelas," terangnya.
Anggota Komisi VI DPR itu diduga menerima suap sekitar Rp 310 juta dan US$ 85.130 dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia, Asty Winasti melalui anak buahnya, staf PT Inersia, Indung.
Tak hanya suap dari PT Humpuss Transportasi Kimia, Bowo juga diduga telah menerima dan mengumpulkan uang dari sejumlah pihak lain untuk serangan fajar.
Saat Operasi tangkap tangan (OTT), tim Satgas KPK menyita uang sekitar Rp 8 miliar dari kantor PT Inersia yang diketahui milik Bowo. Uang dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu itu telah dimasukkan dalam 400 ribu amplop dengan 84 kardus.
KEYWORD :
KPK OTT Anggota DPR Partai Golkar