Gedung KPK
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta agar semua pihak khususnya aparat penegak hukum fokus pada menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan, penuntasan kasus teror terhadap pimpinan dan penyidik KPK sebaiknya tidak dialihkan dengan rumor politik jelang Pilpres 2019.
"Ini yang lebih penting diupayakan agar teror-teror terhadap penegak hukum tersebut tidak kemudian ditutupi oleh isu-isu yang tidak substansial," kata Febri, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (1/4),
Hal itu menanggapi beredarnya isu bahwa nama Novel disebut sebagai kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Bahkan, Novel diisukan sebagai salah satu kandidat yang bakal mengisi jabatan Jaksa Agung. Ditambah sejumlah tokoh partai pengusung Jokowi yang ditangkap KPK.
Febri meminta, agar tidak menyeret KPK kepada politik praktis. Menurutnya, kasus penganiayaan terhadap Novel yang sudah lebih dari dua tahun mangkrak lebih penting untuk dituntaskan.
"Jangan tarik KPK ke isu politik praktis karena itu hanya akan merugikan upaya pemberantasan korupsi kita," kata Febri.
Diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Akibat peristiwa itu, kedua mata Novelmengalami kerusakan parah bahkan hampir buta.
Novel pun harus menjalani operasi di Singapura. Namun, hingga Novel kembali ke Indonesia, pihak kepolisian yang menangani kasus ini belum mampu mengungkap identitas pelaku ataupun otak di balik penyerangan.
KEYWORD :Penyidik KPK Novel Baswedan Teror Penganiayaan