Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Syukur Iwantoro (Foto: Humastani)
Bogor, Jurnas.com - Selalu ada saja alasan untuk berkunjung ke Kota Bogor, Jawa Barat. Selain hawa sejuk pegunungan salak, kota yang terletak 59 km sebelah selatan dari Kota Jakarta ini juga memiliki beberapa tempat yang menarik. Salah satunya Museum Pertanian.
Museum Pertanian yang pertama di Indonesia dan merupakan terbaik se-Asia Tenggara akan diresmikan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada Senin, (22/4) besok.
Sekretaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro di sela kunjungan ke lokasi, mengatakan, Museum Pertanian tersebut akan menjadi icon baru wisata edukasi dan pertanian di kota Bogor, Jawa Barat.
"Museum ini menggambarkan pertanian kita pada masa penjajahan hingga sekarang. Pengunjung diharapkan mendapatkan informasi tentang pertanian Indonesia yang mengalami sejarah panjang," jelas Syukur kepada Jurnas.com, Minggu (21/4).
Selain itu, lanjut Syukur, Museum Pertanian tersebut diharapkan bisa mengubah persepsi masyarakat yang menganggap pertanian terkesan kotor, miskin dan kumuh menjadi pertanian modern dengan teknologi-teknologi mutakhir.
"Kita memberikan spirit bahwa pertanian itu bersih, mengikuti perkembangan teknologi, kemudian orientasinya ke bisnis sehingga membuat anak muda lebih tertantang untuk masuk dunia pertanian," terang Syukur.
Berdirinya Museum Pertanian tidak dapat dipisahkan dari Museum Tanah yang telah diresmikan Menteri Pertanian tepat pada peringatan Hari Tanah Sedunia yakni 5 Desember 2017 yang lalu.
Berbeda dengan konsep yang ditawarkan di Museum Tanah, Museum Pertanian memiliki empat galeri utama yang telah ditata sedemikian rupa sehingga mampu membawa para pengunjungnya seakan memasuki lorong waktu.
Betapa tidak, begitu masuk ke museum yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No 98 Bogor, pengunjung akan disuguhkan Galeri Pangan dan Peradaban Pertanian yang menampilkan informasi tentang sejarah komoditas pangan beserta peradaban yang menyertainya.
Berbagai informasi komoditas pangan di Indonesia diilustrasikan dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani hingga alat pertanian yang sangat menarik untuk dijadikan spot foto bagi para pengunjung.
Museum Pertanian menawarkan sensasi yang menyenangkan dengan dekorasi yang sangat "instagramable".
Beranjak ke lantai 2 dari Museum ini, pengunjung akan mendapatkan Geleri Kebijakan dan Komoditas yang menggambarkan perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial (VOC dan Pemerintah Belanda) sejak tahun 1600 sampai 1945. Hingga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan hingga saat ini yang dipamerkan berdasarkan periodisasi kabinet dari tahun 1945 sampai 2019.
Yang menarik, selain memiliki zona "Instagramable" yang akan menggugah pengunjung untuk terus berfoto, di Geleri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip – icip produk kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak berhenti disitu, pengunjung juga akan dimanjakan melalui Galeri Pertanian Masa Depan dan Lumbung Pangan Dunia 2045 yang terdapat di lantai tiga. Dalam galeri ini pengunjung dapat melihat bagaimana pengembangan pertanian 4.0 dengan sangat apik.
Ilustrasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, market smart farming hingga “Atutonomous Tractor” traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis Real Time Kinematika juga dapat pengunjung temukan di galeri ini.
Museum Pertanian Jawa Barat Bogor Syukur Iwantoro