Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (Foto: Muti/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menggelar inspeksi mendadak (sidak) Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Sekolah Dasar (SD) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di empat lokasi di Jakarta, pada Senin (22/4).
Keempat lokasi tersebut ialah SD Muhammadiyah 5 Jakarta, SDN Kramat Pela 11 Pagi, SMPN 19 Jakarta, dan SMPN 11 Jakarta.
Tak seperti tahun sebelumnya di mana penyelenggaraan USBN dan UNBK digelar terpisah, tahun ini USBN dan UNBK dilaksanakan serentak. Sementara jumlahnya, Mendikbud menyebut USBN SD diikuti oleh 4,2 juta siswa, dan UNBK SMP juga diikuti oleh 4,2 juta siswa.
“Secara umum sudah sesuai standar yang telah ditetapkan, mulai dari proses bagaimana soalnya sampai ke tangan siswa, kemudian pengawasnya ditukar antar sekolah, dan jumlah peserta teratur,” Muhadjir kepada awak media di SMPN 11 Jakarta.
Muhadjir mengatakan tidak ada alasan khusus terkait digelarnya USBN dan UNBK secara bersamaan. Pertimbangannya hanya penyelenggaraan pilpres dan bulan suci Ramadan yang akan datang beberapa minggu lagi.
Adapun terkait potensi kebocoran soal sebagaimana yang terjadi pada UNBK SMA sebelumnya, Muhadjir menjamin proses pengamanan mulai dari tingkat pusat hingga ke sekolah.
Karena itu, dia menekankan agar pengawas betul-betul memastikan agar siswa tidak membawa alat komunikasi ke dalam kelas. Sebab bila peristiwa itu kembali terulang, maka nilai siswa yang bersangkutan akan di-nol-kan, sedangkan pengawas akan dicabut haknya mengawas.
“Itu keteledoran dari pihak pengawas dan keisengan peserta ujian yang dia tidak tahu bahwa bisa jadi perkara besar untuk masalah kedisiplinan dan kejujuran,” terang dia.
KEYWORD :Muhadjir Effendy Sidak USBN UNBK SMP