Marlen Sitompul | Senin, 22/04/2019 23:38 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta - Media dan lembagai survei seharusnya netral dalam kontestasi Pilpres 2019. Hal itu mengingat, belakangan ini sejumlah media dan lembaga survei tampak terlihat partisan alias berpihak ke salah satu kandiat capres-cawapres.
Demikian disampaikan
Wakil Ketua DPR,
Fahri Hamzah, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/4). Menurutnya, salah satu penyebab publik tidak percaya objektivitas lembaga survei adalah afiliasi atau memposisikan diri sebagai broker.
"Media dan lembaga survei harusnya bersifat netral, jangan partisan. Beda dengan politisi yang memang nggak mungkin netral. Ini yang kita perlu perbaiki ke depan," kata Fahri.
Kata Fahri, survei dianggap menjadi bagian dari industri politik oleh masyarakat, di satu sisi harusnya dibiarkan saja demikian tapi sisi lain, bahwa para pollster sering ragu.
"Sejauh yang saya mengerti, orang tidak menentang metode sains dalam survei. Tapi yang saya saksikan ditentang orang adalah politik-nya. Karena itu, pada awalnya orang juga tidak menentang hasilnya, tapi orang curiga mengapa ilmu sosial ini menjadi ilmu pasti? Menjalarlah keraguan," tegasnya.
Fahri menambahkan, jurnalisme sekarang bekerja untuk konglomerasi yang berafiliasi solid dengan politik. Menurutnya, pada musim kampanye mereka bekerja untuk politik dan hanya sedikit yang sanggup netral.
"Terutama TV yngg ditonton mayoritas rakyat, semua menjadi jurkam. Sebab itulah tragedi industri media sekarang, untung ada socmed (socil media), dan ada YouTube," katanya.
Lanjut Fahri, jika ruang publik frekuensinya dipegang secara partisan, bukan tidak mungkin hak rakyat untuk mendapatkan berita yang berimbang semkin kecil.
"Lalu semua hanya berani menjadi perkakas kepentingan politik. Idealisme terbang entah ke mana. Marilah kita pikirkan kembali sikap ngotot kita dengan bisnis media dan survei ini. Saya mengajak membaca ekosistem yang memungkinkan sikap ilmiah dan independen ada dalam semua metode ilmiah kita. Sebab, survei teman-teman itu bias anti kelompok, juga anti orang tertentu," demikian Fahri.
KEYWORD :
Pemilu 2019 Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah