Jum'at, 27/12/2024 08:36 WIB

Turki Geram AS Cabut Keringanan Impor Minyak Iran

 AS mengumumkan akan mengakhiri keringanan sanksi terhadap delapan negara - Turki, China, Yunani, India, Italia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan - yang mengimpor minyak dari Iran.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu (foto: Tass)

Ankara, Jurnas.com - Pemerintah Turki mengatakan langkah Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri keringanan sanksi terhadap impor minyak Iran tidak akan membuat perdamaian dan stabilitas regional.

"Keputusan AS untuk mengakhiri keringanan sanksi terhadap impor minyak Iran tidak akan melayani perdamaian dan stabilitas regional, namun akan membahayakan rakyat Iran," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu melalui Twitter.

"Turki menolak sanksi dan pemaksaan unilateral tentang bagaimana melakukan hubungan dengan tetangga," tambahnya.

Sebelumnya, AS mengumumkan akan mengakhiri keringanan sanksi terhadap delapan negara - Turki, China, Yunani, India, Italia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan - yang mengimpor minyak dari Iran.

Presiden Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada November setelah Washington menarik diri dari kesepakatan Nuklir Iran 2015 antara Teheran, Washington dan lima negara lainnya.

Pemerintah kemudian mengumumkan akan memberikan keringanan 180 hari, yang disebut Pengecualian Pengurangan Signifikan (SRE), kepada delapan negara untuk membantu mereka menghentikan pasokan minyak Iran.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan keringanan SRE akan berakhir pada 2 Mei, setahun setelah Trump secara sepihak meninggalkan Kesepakatan Nuklir Iran.

KEYWORD :

Keringanan Sanksi Amerika Serikat Turki Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :