Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur, Dedi Nursyamsi (Foto:Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Produktivitas pertanian di lahan rawa saat ini kian menjanjikan. Tidak main-main produktivitas pertanian di lahan rawa mampu meningkat dari dua ton per hektare menjadi enam ton per hektare.
Begitu kata akademisi, Dedi Nursyamsi kepada Jurnas di sela Diskusi Forum Wartawan Pertanian bertemakan "Program Serasi Meningkatkan Produktivitas" di Gedung PIA Kementerian Pertanian, Rabu (24/4).
Luas lahan rawa di seluruh Indonesia sekitar 34.1 juta hektare. Di antaranya, sekitar 19.2 juta hektare yang cocok untuk pertanian dan 7.5 juta hektare diantaranya merupakan lahan potensial tersedia yang dikembangkan segera menjadi lahan pertanian.
Menurut Dedi Nursyamsi, lahan sawah eksisting di rawa saat ini ada sekitar 1.05 juta hektare yang berpotensi ditingkatkan IP-nya dari 100 menjadi 300 dan provitasnya dari dua menjadi enam ton per hektare.
"Hal ini bukan mustahil jika adanya perbaikan infrastruktur irigasi pertanian, implementasi inovasi teknologi pertanian, dan pemberdayaan sdm rawa," terang Dedi Nursyamsi.
Wilayah yang sudah memanfaatkan lahan rawa untuk tanaman hortikultura adalah Banjar Baru. Wilayah ini disebut sebagai peyanggah Banjarmasing untuk sayuran sawit dan kacang panjang.
"Nah, kalau Palangkayara itu sekelilingnya juga semuanya rawa. Semua sayur-sayuran di wilayah itu semua dari rawa. Artinya sudah zaman nenek moyang rawa itu sudah dimanfaatkan untuk keperluan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi Lahan Rawa Program Serasi